Jakarta: Putri Presiden ke-14 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid, merespons isu dinamika internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ketua Umum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) disebut menunjukkan oligarki.
"PKB dibawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar semakin menunjukkan watak oligarki dan nepotisme yang tidak sehat bagi pengembangan demokrasi," ujar juru bicara Yenny Wahid, Imron Rosyadi Hamid, dalam keterangan tertulis, Kamis, 15 April 2021.
Yenny, kata Imron, telah mengetahui dinamika internal PKB pasca-Musyawarah Cabang (Muscab) Serentak 2021. Kegiatan itu menimbulkan ketidakpuasan pengurus daerah.
Muncul gerakan pihak yang tidak puas dengan kepemimpinan Cak Imin. Kelompok itu menggagap Cak Imin kerap melanggar anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) hasil Muktamar Bali 2019.
Imron meminta sesepuh dan internal PKB mengingatkan lingkaran Cak Imin kembali ke sejarah awal berdirinya partai. Termasuk, mengingat sejarah masa lalu Cak Imin terhadap Gus Dur.
"Cak Imin dalam memperlakukan Gus Dur dalam konflik PKB masih terus diingat warga Nahdhatul Ulama (NU). Gus Dur tidak sekadar Pendiri PKB, tetapi juga cucu Hadratus Syech Hasyim Asy'ari, pendiri NU yang seharusnya tidak diperlakukan seperti itu," ujar Imron.
Diamnya para sesepuh, kata Imron, akan dianggap sebagai upaya perlindungan kepada Cak Imin. Kondisi itu dikhawatirkan berdampak pada penilaian negatif terhadap sesepuh
"Kesadaran kolektif diperlukan agar proses demokrasi di PKB kembali bisa berjalan normal," ucap Imron.
Jakarta: Putri Presiden ke-14 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid, merespons isu dinamika internal Partai Kebangkitan Bangsa (
PKB). Ketua Umum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) disebut menunjukkan oligarki.
"PKB dibawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar semakin menunjukkan watak oligarki dan nepotisme yang tidak sehat bagi pengembangan demokrasi," ujar juru bicara
Yenny Wahid, Imron Rosyadi Hamid, dalam keterangan tertulis, Kamis, 15 April 2021.
Yenny, kata Imron, telah mengetahui dinamika internal PKB pasca-Musyawarah Cabang (Muscab) Serentak 2021. Kegiatan itu menimbulkan ketidakpuasan pengurus daerah.
Muncul gerakan pihak yang tidak puas dengan kepemimpinan Cak Imin. Kelompok itu menggagap Cak Imin kerap melanggar anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) hasil Muktamar Bali 2019.
Imron meminta sesepuh dan internal PKB mengingatkan lingkaran Cak Imin kembali ke sejarah awal berdirinya partai. Termasuk, mengingat sejarah masa lalu Cak Imin terhadap
Gus Dur.
"Cak Imin dalam memperlakukan Gus Dur dalam konflik PKB masih terus diingat warga Nahdhatul Ulama (NU). Gus Dur tidak sekadar Pendiri PKB, tetapi juga cucu Hadratus Syech Hasyim Asy'ari, pendiri NU yang seharusnya tidak diperlakukan seperti itu," ujar Imron.
Diamnya para sesepuh, kata Imron, akan dianggap sebagai upaya perlindungan kepada Cak Imin. Kondisi itu dikhawatirkan berdampak pada penilaian negatif terhadap sesepuh
"Kesadaran kolektif diperlukan agar proses demokrasi di PKB kembali bisa berjalan normal," ucap Imron.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)