medcom.id, Jakarta: Pembelian helikopter kepresidenan jenis AgustaWestland AW101 buatan Italia terus menuai pro-kontra. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, helikopter jenis AgustaWestland AW101 buatan Italia merupakan pilihan terbaik untuk Presiden Joko Widodo.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengkritik langkah TNI AU membeli helikopter buatan Italia itu. Rencana itu dinilai melanggar Undang-undang tentang Industri Pertahanan.
Hasanuddin menilai tanggapan Luhut wajar. "Tapi ketika pemerintah membelinya dengan uang rakyat, maka pemerintah harus taat pada UU yang ada, dalam hal ini UU Nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan," kata Hasanuddin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/11/2015).
AgustaWestland AW101 (Wikipedia)
Mantan Sekretaris Militer Kepresidenan periode 2001-2005 itu mengatakan, pembelian alat utama itu tak bisa dibenarkan. Sebab, PT Dirgantara Indonesia sudah mampu membuatnya. Bahkan produk Dirgantara ini sudah dipakai sejak era Presiden Suharto hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Jika pemerintah tetap memaksa membeli helikopter AW 101 produk Italia-Inggris itu, lanjut Hasanuddin, Agusta Italia wajib menggandeng industri pertahanan dalam negeri, yaitu, PT DI. "Tanpa kerja sama dengan industri pertahanan, itu juga merupakan pelanggaran serius terhadap UU," katanya.
Ia menyarankan, pemerintah hendaknya tetap menggunakan Super Puma produk dalam negeri. "Banggalah dengan karya anak bangsa. Saatnya kita menunjukan rasa nasionalisme," tegas Hasanuddin.
Interior AgustaWestland AW101 (Air Craft Compare)
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriyatna sebelumnya mengatakan, pembelian helikopter AW101 buatan Italia karena sudah tercantum dalam rencana strategis TNI AU 5 tahunan. Menurut Agus, pertimbangan lain, pesawat ini memiliki Kabin yang tinggi yakni 180 sentimeter.
"Sehingga tamu negara tidak perlu jongkok untuk masuk pesawat," kata Agus kepada wartawan di kompleks Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis 26 November 2015.
Di samping itu lanjut Agus, helikopter AW101 memiliki tiga mesin sehingga lebih aman. Dia mengilustrasikan pesawat Sukhoi yang memiliki 2 mesin lebih aman dibanding F16 dengan 1 mesin.
Pertimbangan TNI AU membeli helikopter AW101 buatan Italia mendapat dukungan dari Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mengatakan, selain pilihan terbaik untuk Presiden Jokowi, keputusan TNI AU membeli helikopter itu karena aspek keamanan.
"Saya sudah cek kepada ahlinya, memang Agusta itu secara VVIP adalah yang terbaik," ujar Luhut.
medcom.id, Jakarta: Pembelian helikopter kepresidenan jenis AgustaWestland AW101 buatan Italia terus menuai pro-kontra. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, helikopter jenis AgustaWestland AW101 buatan Italia merupakan pilihan terbaik untuk Presiden Joko Widodo.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengkritik langkah TNI AU membeli helikopter buatan Italia itu. Rencana itu dinilai melanggar Undang-undang tentang Industri Pertahanan.
Hasanuddin menilai tanggapan Luhut wajar. "Tapi ketika pemerintah membelinya dengan uang rakyat, maka pemerintah harus taat pada UU yang ada, dalam hal ini UU Nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan," kata Hasanuddin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/11/2015).
AgustaWestland AW101 (Wikipedia)
Mantan Sekretaris Militer Kepresidenan periode 2001-2005 itu mengatakan, pembelian alat utama itu tak bisa dibenarkan. Sebab, PT Dirgantara Indonesia sudah mampu membuatnya. Bahkan produk Dirgantara ini sudah dipakai sejak era Presiden Suharto hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Jika pemerintah tetap memaksa membeli helikopter AW 101 produk Italia-Inggris itu, lanjut Hasanuddin, Agusta Italia wajib menggandeng industri pertahanan dalam negeri, yaitu, PT DI. "Tanpa kerja sama dengan industri pertahanan, itu juga merupakan pelanggaran serius terhadap UU," katanya.
Ia menyarankan, pemerintah hendaknya tetap menggunakan Super Puma produk dalam negeri. "Banggalah dengan karya anak bangsa. Saatnya kita menunjukan rasa nasionalisme," tegas Hasanuddin.
Interior AgustaWestland AW101 (Air Craft Compare)
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriyatna sebelumnya mengatakan, pembelian helikopter AW101 buatan Italia karena sudah tercantum dalam rencana strategis TNI AU 5 tahunan. Menurut Agus, pertimbangan lain, pesawat ini memiliki Kabin yang tinggi yakni 180 sentimeter.
"Sehingga tamu negara tidak perlu jongkok untuk masuk pesawat," kata Agus kepada wartawan di kompleks Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis 26 November 2015.
Di samping itu lanjut Agus, helikopter AW101 memiliki tiga mesin sehingga lebih aman. Dia mengilustrasikan pesawat Sukhoi yang memiliki 2 mesin lebih aman dibanding F16 dengan 1 mesin.
Pertimbangan TNI AU membeli helikopter AW101 buatan Italia mendapat dukungan dari Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mengatakan, selain pilihan terbaik untuk Presiden Jokowi, keputusan TNI AU membeli helikopter itu karena aspek keamanan.
"Saya sudah cek kepada ahlinya, memang Agusta itu secara VVIP adalah yang terbaik," ujar Luhut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)