Jakarta: Sebanyak 21 delegasi Kedutaan besar negara Uni Eropa menyambangi Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Mereka berdiskusi sejumlah isu nasional dengan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy).
Rommy memaparkan salah satu yang dibahas yakni isu politik menghadapi Pilpres dan Pileg 2019. Para delegasi bertanya fokus soal penggunaan politik identitas di pemilu nanti.
"Saya sampaikan, saya jamin penggunaan politik identitas tidak akan sesemarak pada (Pilpres) 2014. Saya tidak bisa memastikan bahwa itu akan hilang, tapi bahwa itu akan berkurang, iya," kata Rommy di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 25 September 2018.
Rommy menjelaskan keyakinannya itu didasari dari komitmen calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin. Rommy menegaskan Ma'ruf merupakan ulama yang sangat dihormati dan telah menjamin politik identitas tidak banyak digunakan.
"Pasangan Pak Prabowo-Sandiaga juga bukan berasal dari grup atau organisasi Islam mana pun, sehingga isu ekonomi akan lebih menonjol," tutur dia.
Rommy juga mendapati pertanyaan soal isu penolakan tenaga kerja asing (TKA). Para delegasi Uni Eropa menyampaikan kalau ada kekhawatiran para pebisnis Uni Eropa yang ingin berinvestasi di Indonesia.
"Saya sampaikan bahwa pada prinsipnya isu tenaga kerja asing ini adalah semata-mata political issue," ujarnya.
Dia membeberkan ada angka yang keliru soal jumlah tenaga kerja asing. Menurut dia, saat ini hanya ada 78 ribu tenaga kerja asing di Indonesia. Jumlah ini berbeda jauh ketimbang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ada di negara lain.
"TKI Indonesia di Taiwan bisa 250 ribu, 14 juta di Malaysia, jumlahnya sangat signifikan dibandingkan penduduk mereka," jelasnya.
Terakhir soal sustainable palm oil. Rommy mengatakan parlemen negara Uni Eropa tegas bahwa penggunaan CPO dalam kandungan bio diesel mereka. Dalam pleno, mereka ingin memperpanjang isu ini hingga 2030.
"Saya minta kepada mereka bahwa ini bukan sekadar pelarangan ekspor CPO Indonesia, tapi juga merupakan satu pemahaman Indonesia untuk memperbaiki penanamam sawitnya agar lebih lestari dan sesuai dengan kaidah-kaidah," ungkap dia.
Usai mendapat penjelasan, Delegation of the European Union Vincent Guerend mengaku yakin pemilu di Indonesia akan berjalan damai dan lancar. Mereka juga tak khawatir soal politik identitas dan isu penolakan tenaga kerja asing.
"Jadi tidak ada masalah buat perusahaan Uni Eropa untuk datang ke Indonesia," kata Guerend.
Sejumlah delegasi negara besar Uni Eropa yang tampak hadir antara lain dari Italia, Belanda, Perancis, dan Portugal. Hadir pula delegasi dari Kedubes Republik Ceko, Spanyol, dan Finlandia.
Jakarta: Sebanyak 21 delegasi Kedutaan besar negara Uni Eropa menyambangi Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Mereka berdiskusi sejumlah isu nasional dengan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy).
Rommy memaparkan salah satu yang dibahas yakni isu politik menghadapi Pilpres dan Pileg 2019. Para delegasi bertanya fokus soal penggunaan politik identitas di pemilu nanti.
"Saya sampaikan, saya jamin penggunaan politik identitas tidak akan sesemarak pada (Pilpres) 2014. Saya tidak bisa memastikan bahwa itu akan hilang, tapi bahwa itu akan berkurang, iya," kata Rommy di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 25 September 2018.
Rommy menjelaskan keyakinannya itu didasari dari komitmen calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin. Rommy menegaskan Ma'ruf merupakan ulama yang sangat dihormati dan telah menjamin politik identitas tidak banyak digunakan.
"Pasangan Pak Prabowo-Sandiaga juga bukan berasal dari grup atau organisasi Islam mana pun, sehingga isu ekonomi akan lebih menonjol," tutur dia.
Rommy juga mendapati pertanyaan soal isu penolakan tenaga kerja asing (TKA). Para delegasi Uni Eropa menyampaikan kalau ada kekhawatiran para pebisnis Uni Eropa yang ingin berinvestasi di Indonesia.
"Saya sampaikan bahwa pada prinsipnya isu tenaga kerja asing ini adalah semata-mata political issue," ujarnya.
Dia membeberkan ada angka yang keliru soal jumlah tenaga kerja asing. Menurut dia, saat ini hanya ada 78 ribu tenaga kerja asing di Indonesia. Jumlah ini berbeda jauh ketimbang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ada di negara lain.
"TKI Indonesia di Taiwan bisa 250 ribu, 14 juta di Malaysia, jumlahnya sangat signifikan dibandingkan penduduk mereka," jelasnya.
Terakhir soal sustainable palm oil. Rommy mengatakan parlemen negara Uni Eropa tegas bahwa penggunaan CPO dalam kandungan bio diesel mereka. Dalam pleno, mereka ingin memperpanjang isu ini hingga 2030.
"Saya minta kepada mereka bahwa ini bukan sekadar pelarangan ekspor CPO Indonesia, tapi juga merupakan satu pemahaman Indonesia untuk memperbaiki penanamam sawitnya agar lebih lestari dan sesuai dengan kaidah-kaidah," ungkap dia.
Usai mendapat penjelasan, Delegation of the European Union Vincent Guerend mengaku yakin pemilu di Indonesia akan berjalan damai dan lancar. Mereka juga tak khawatir soal politik identitas dan isu penolakan tenaga kerja asing.
"Jadi tidak ada masalah buat perusahaan Uni Eropa untuk datang ke Indonesia," kata Guerend.
Sejumlah delegasi negara besar Uni Eropa yang tampak hadir antara lain dari Italia, Belanda, Perancis, dan Portugal. Hadir pula delegasi dari Kedubes Republik Ceko, Spanyol, dan Finlandia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)