Cilacap: Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Ma'ruf Amin melantik pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan tentang tugas dari NU sebagai organisasi masyarakat (ormas).
"NU punya tugas dua, menjaga negara, menjaga agama. Ini tugas pokoknya," kata Ma'ruf di Pesantren Diponegoro, Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 1 Maret 2019.
Menurut dia, tugas ini telah dilakukan sejak Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Ada pihak yang ingin merebut kembali kemerdekaan ketika Indonesia lepas dari penjajah. Lantaran perlawanan pejuang, termasuk NU, hal itu bisa digagalkan.
Ma'ruf ingin NU tak melupakan tugas tersebut meski kini Indonesia telah merdeka. Ia mengajak seluruh kader NU agar bersyukur, saat itu ada putra terbaik bangsa Indonesia, pendiri NU KH Hasyim Asy'ari yang menyerukan sikap melawan penjajah.
"Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari yang juga pimpinan pondok Pesantren Tebu Ireng tampil membuat fatwa bahwa melawan penjajah hukumnya fardu ain. Diteruskan NU sehingga lahirlah resolusi jihad," jelas Ma'ruf.
Kiai Ma'ruf menyinggung pernyataan beberapa pihak yang menyebut Indonesia akan punah. Menurut dia, hal itu tak akan terjadi karena NU dan komponen bangsa lain akan terus menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca: Buka Munas NU, Jokowi Janji Dirikan 1.000 BLK untuk Pesantren
"Bagi kita NU, NKRI adalah harga mati. Karena itu kita akan selalu berjuang membela keutuhan NKRI," tutur dia.
Dalam acara itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga diminta memberikan ijazah kitab Shahih Bukhari kepada warga NU yang hadir. Lawatan Ma'ruf dalam rangka Mujahadah Kubro, Al Asmaul Al-husna dan Tausiyah Kebangsaan yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap.
Kegiatan Mujahadah Kubro dilangsungkan di Pondok Pesantren Salafiah Diponegoro, Majenang. Ma'ruf hadir bersama istri, Wury Estu Handayani, dan sejumlah pengurus NU Cilacap dan kiai kampung. Selain kegiatan Mujahadah Kubro dan Tausiyah Kebangsaan, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu juga melantik dan mengukuhkan sebanyak 18 pengurus NU tingkat Kecamatan Majenang.
Cilacap: Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Ma'ruf Amin melantik pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan tentang tugas dari NU sebagai organisasi masyarakat (ormas).
"NU punya tugas dua, menjaga negara, menjaga agama. Ini tugas pokoknya," kata Ma'ruf di Pesantren Diponegoro, Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 1 Maret 2019.
Menurut dia, tugas ini telah dilakukan sejak Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Ada pihak yang ingin merebut kembali kemerdekaan ketika Indonesia lepas dari penjajah. Lantaran perlawanan pejuang, termasuk NU, hal itu bisa digagalkan.
Ma'ruf ingin NU tak melupakan tugas tersebut meski kini Indonesia telah merdeka. Ia mengajak seluruh kader NU agar bersyukur, saat itu ada putra terbaik bangsa Indonesia, pendiri NU KH Hasyim Asy'ari yang menyerukan sikap melawan penjajah.
"Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari yang juga pimpinan pondok Pesantren Tebu Ireng tampil membuat fatwa bahwa melawan penjajah hukumnya fardu ain. Diteruskan NU sehingga lahirlah resolusi jihad," jelas Ma'ruf.
Kiai Ma'ruf menyinggung pernyataan beberapa pihak yang menyebut Indonesia akan punah. Menurut dia, hal itu tak akan terjadi karena NU dan komponen bangsa lain akan terus menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca: Buka Munas NU, Jokowi Janji Dirikan 1.000 BLK untuk Pesantren
"Bagi kita NU, NKRI adalah harga mati. Karena itu kita akan selalu berjuang membela keutuhan NKRI," tutur dia.
Dalam acara itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga diminta memberikan ijazah kitab Shahih Bukhari kepada warga NU yang hadir. Lawatan Ma'ruf dalam rangka Mujahadah Kubro, Al Asmaul Al-husna dan Tausiyah Kebangsaan yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap.
Kegiatan Mujahadah Kubro dilangsungkan di Pondok Pesantren Salafiah Diponegoro, Majenang. Ma'ruf hadir bersama istri, Wury Estu Handayani, dan sejumlah pengurus NU Cilacap dan kiai kampung. Selain kegiatan Mujahadah Kubro dan Tausiyah Kebangsaan, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu juga melantik dan mengukuhkan sebanyak 18 pengurus NU tingkat Kecamatan Majenang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
