Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) sudah direncanakan sejak 26 tahun lalu. Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 itu mengaku selalu menemukan adanya kerugian apabila pembangunan MRT dilakukan.
"Dikalkulasi dihitung selalu rugi. Kesimpulan rugi enggak berani meneruskan. Itung lagi kesimpulan rugi," kata Jokowi dalam forum investasi di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2023.
Akhirnya, Jokowi pun menemukan cara untuk menutupi kerugian melalui electronic road pricing (ERP). Ia menekankan bahwa pembangunan MRT merupakan kewajiban karena menyangkut pelayanan publik.
Ia juga mengatakan keputusan membangun MRT bukan menjadi keputusan ekonomi. Melainkan, keputusan politik.
"Itu adalah keputusan politik bahwa APBN atau APBD sekarang masih disuntik 800 miliar itu adalah memang kewajiban memang itu pelayanan bukan perusahaan untung dan rugi," ungkapnya.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) mengungkapkan bahwa pembangunan Moda Raya Terpadu (
MRT) sudah direncanakan sejak 26 tahun lalu. Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 itu mengaku selalu menemukan adanya kerugian apabila pembangunan MRT dilakukan.
"Dikalkulasi dihitung selalu rugi. Kesimpulan rugi enggak berani meneruskan. Itung lagi kesimpulan rugi," kata Jokowi dalam forum investasi di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2023.
Akhirnya, Jokowi pun menemukan cara untuk menutupi kerugian melalui
electronic road pricing (ERP). Ia menekankan bahwa pembangunan MRT merupakan kewajiban karena menyangkut pelayanan publik.
Ia juga mengatakan keputusan membangun MRT bukan menjadi keputusan ekonomi. Melainkan, keputusan politik.
"Itu adalah keputusan politik bahwa APBN atau APBD sekarang masih disuntik 800 miliar itu adalah memang kewajiban memang itu pelayanan bukan perusahaan untung dan rugi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)