medcom.id, Bandung: Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan demokrasi Pancasila belum melahirkan kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat. Ketimpangan ekonomi masih tinggi, banyak rakyat belum mendapatkan kesempatan bekerja.
Zulkifli menilai, saat ini tenaga kerja asing malah lebih mudah mendapatkan pekerjaan dibandingkan dengan tenaga kerja lokal. Akibatnya jumlah pengangguran terus bertambah seiring dengan menurunnya tingkat kesejahteraan.
"Harusnya orang Jawa Barat dulu yang bekerja bukan dari (tenaga kerja) Tiongkok," kata Zulkifli saat sosialisasi Empat Pilar di hadapan Komunitas Asep Asep (KAA) di Padepokan Seni Mayang Sunda, Bandung, Jawa Barat, Minggu 27 Agustus 2017.
Zulkifli mengatakan, saat ini bangsa Indonesia kehilangan nilai-nilai luhur. Hal ini bisa dilihat dari segala sesuatunya hanya diukur dengan uang.
"Memilih anggota DPR pakai uang, memilih bupati pakai uang, memilih gubernur pakai uang. Di mana nilainya? Akhirnya rakyat tidak berdaulat," imbuhnya.
Zulkifli sempat mengadakan kuis kepada empat peserta sosialisasi dengan pertanyaan seputar Empat Pilar. Peserta pertama, kedua, dan ketiga diminta menyebutkan sila keempat, sila ketiga, dan arti Bhinneka Tunggal Ika. Peserta keempat gagal karena tidak bisa menyebutkan isi Empat Pilar.
Pada kesempatan yang sama, Komunitas Asep Asep wilayah Jawa Barat (Jabar) menyematkan nama Asep untuk Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu. Zulkifli bangga mendapat penghormatan dari KAA.
"Suatu kehormatan diberi nama depan Kang Asep. Kang Asep Zul dari KAA. Mudah-mudahan saya bisa menjaga kehormatan ini dan membantu teman-teman," kata Zulkifli.
Pria asal Lampung Selatan itu berpesan kepada KAA agar melestarikan kebudayaan Sunda dan menjaga nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
"KAA bisa menjadi model pelopor untuk pelaksanaan keragaman. Menjaga nilai luhur ke-Indonesiaan, saling menghormati, menghargai, dan menjaga persatuan karena kita bersaudara," kata Zulkifli.
medcom.id, Bandung: Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan demokrasi Pancasila belum melahirkan kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat. Ketimpangan ekonomi masih tinggi, banyak rakyat belum mendapatkan kesempatan bekerja.
Zulkifli menilai, saat ini tenaga kerja asing malah lebih mudah mendapatkan pekerjaan dibandingkan dengan tenaga kerja lokal. Akibatnya jumlah pengangguran terus bertambah seiring dengan menurunnya tingkat kesejahteraan.
"Harusnya orang Jawa Barat dulu yang bekerja bukan dari (tenaga kerja) Tiongkok," kata Zulkifli saat sosialisasi Empat Pilar di hadapan Komunitas Asep Asep (KAA) di Padepokan Seni Mayang Sunda, Bandung, Jawa Barat, Minggu 27 Agustus 2017.
Zulkifli mengatakan, saat ini bangsa Indonesia kehilangan nilai-nilai luhur. Hal ini bisa dilihat dari segala sesuatunya hanya diukur dengan uang.
"Memilih anggota DPR pakai uang, memilih bupati pakai uang, memilih gubernur pakai uang. Di mana nilainya? Akhirnya rakyat tidak berdaulat," imbuhnya.
Zulkifli sempat mengadakan kuis kepada empat peserta sosialisasi dengan pertanyaan seputar Empat Pilar. Peserta pertama, kedua, dan ketiga diminta menyebutkan sila keempat, sila ketiga, dan arti Bhinneka Tunggal Ika. Peserta keempat gagal karena tidak bisa menyebutkan isi Empat Pilar.
Pada kesempatan yang sama, Komunitas Asep Asep wilayah Jawa Barat (Jabar) menyematkan nama Asep untuk Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu. Zulkifli bangga mendapat penghormatan dari KAA.
"Suatu kehormatan diberi nama depan Kang Asep. Kang Asep Zul dari KAA. Mudah-mudahan saya bisa menjaga kehormatan ini dan membantu teman-teman," kata Zulkifli.
Pria asal Lampung Selatan itu berpesan kepada KAA agar melestarikan kebudayaan Sunda dan menjaga nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
"KAA bisa menjadi model pelopor untuk pelaksanaan keragaman. Menjaga nilai luhur ke-Indonesiaan, saling menghormati, menghargai, dan menjaga persatuan karena kita bersaudara," kata Zulkifli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)