medcom.id, Texas: Konsulat Jenderal Republik Indonesia untuk Houston, Texas, Amerika Serikat menyebut Sekretariat Negara RI tidak pernah mengecek dwikewarganegaraan mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar di Negeri Paman SAM. Meski demikian KJRI Houston enggan mengomentari pengembalian kewarganegaraan Arcandra oleh Pemerintah Indonesia.
"Setahu saya tidak ada. Saya sebagai Konjen kan harus tahu warganya, Pak Arcandra kebetulan tokoh di sini juga, beliau orang Padang, kan ada ranah Minang," kata Konjen KJRI Houston, Henk E Saroinsong, di Kantor KJRI Houston.
Arcandra merupakan lulusan dari Universitas A&M jurusan Teknik Kelautan hingga meraih gelar master (1996-1998) dan doktor (1998-2001). Selama tinggal di Texas, Arcandra dikenal sebagai tokoh yang aktif di organisasi Society of Indonesia Energi Profesional atau SIEP. Organisasi ini beranggota ahli-ahli perminyakan dari Indonesia.
"Beliau lulusan perminyakan dari Texas. Beliau cukup aktif. Pas saya di sini organisasi itu dibuka dan beliau berikan pemaparan sebagai ahli, kemudian waktu ada bussiness forum juga beliau hadir," ujar Henk.
Arcandra menjadi perhatian publik ketika dwikewarganegaraannya terungkap pada Agustus. Presiden Joko Widodo kemudian memberhentikan Arcandra. Namun lewat Kementerian Hukum dan HAM, Arcandra kembali menyandang status WNI karena lulusan Strata 1 di ITB tersebut sudah melepas status kewarganegaraan Amerika Serikat.
Sikap pemerintah Indonesia dikritisi sejumlah pengamat hukum internasional seperti Hikmahanto Juwana dan kalangan anggota Dewan karena dinilai melanggar Undang-Undang Nomor 12 tahun 2016 tentang Kewarganegaraan. Arcandra dianggap tidak pernah memberikan kontribusi berarti untuk Indonesia.
medcom.id, Texas: Konsulat Jenderal Republik Indonesia untuk Houston, Texas, Amerika Serikat menyebut Sekretariat Negara RI tidak pernah mengecek dwikewarganegaraan mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar di Negeri Paman SAM. Meski demikian KJRI Houston enggan mengomentari pengembalian kewarganegaraan Arcandra oleh Pemerintah Indonesia.
"Setahu saya tidak ada. Saya sebagai Konjen kan harus tahu warganya, Pak Arcandra kebetulan tokoh di sini juga, beliau orang Padang, kan ada ranah Minang," kata Konjen KJRI Houston, Henk E Saroinsong, di Kantor KJRI Houston.
Arcandra merupakan lulusan dari Universitas A&M jurusan Teknik Kelautan hingga meraih gelar master (1996-1998) dan doktor (1998-2001). Selama tinggal di Texas, Arcandra dikenal sebagai tokoh yang aktif di organisasi Society of Indonesia Energi Profesional atau SIEP. Organisasi ini beranggota ahli-ahli perminyakan dari Indonesia.
"Beliau lulusan perminyakan dari Texas. Beliau cukup aktif. Pas saya di sini organisasi itu dibuka dan beliau berikan pemaparan sebagai ahli, kemudian waktu ada bussiness forum juga beliau hadir," ujar Henk.
Arcandra menjadi perhatian publik ketika dwikewarganegaraannya terungkap pada Agustus. Presiden Joko Widodo kemudian memberhentikan Arcandra. Namun lewat Kementerian Hukum dan HAM, Arcandra kembali menyandang status WNI karena lulusan Strata 1 di ITB tersebut sudah melepas status kewarganegaraan Amerika Serikat.
Sikap pemerintah Indonesia dikritisi sejumlah pengamat hukum internasional seperti Hikmahanto Juwana dan kalangan anggota Dewan karena dinilai melanggar Undang-Undang Nomor 12 tahun 2016 tentang Kewarganegaraan. Arcandra dianggap tidak pernah memberikan kontribusi berarti untuk Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)