Roma: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia berkomitmen memenuhi target pengurangan emisi gas rumah kaca yang sudah tertuang dalam dokumen kontribusi nasional atau NDC. Indonesia akan memenuhinya sesuai Perjanjian Paris.
"Indonesia memilih bekerja memenuhi komitmen. Komitmen NDC Indonesia sejauh ini sudah berada di track yang benar. Indonesia juga menargetkan net zero emission 2060 atau lebih awal dengan dukungan internasional," ucap Jokowi kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron di Hotel Splendide Royal, Roma, Italia, seperti dilansir dari Media Indonesia, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Jokowi berpendapat implementasi Perjanjian Paris penting dijalankan secara konsisten. Karena itu, Indonesia bakal memenuhinya.
Jokowi menyampaikan di tengah meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di banyak negara, di Indonesia justru membaik. Saat ini, karhutla berada pada titik paling rendah dalam 20 tahun terakhir. Indonesia juga berhasil menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan.
"Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600 ribu hektare dalam tiga tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia," ucapnya.
Terkait isu energi, Jokowi menyampaikan pada Agustus 2021, telah mencanangkan transformasi Indonesia menuju energi baru dan terbarukan. Indonesia juga akan akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau.
Baca: Jokowi Dorong Penguatan Arsitektur Kesehatan Global di KTT G20
Jokowi mengajak Prancis meningkatkan kerja sama pengembangan teknologi yang terjangkau dan investasi. Dengan begitu, transformasi energi dan ekonomi bisa lebih cepat.
Dalam pertemuan terpisah dengan PM Australia Scott Morrison, Jokowi juga ingin agar Indonesia dan Australia dapat bekerja sama dalan pembangunan ekonomi hijau dan transisi energi. Menurut Jokowi, isu teknologi dengan harga terjangkau dan investasi memegang peran penting bagi keberhasilan transformasi ekonomi.
"Oleh karena itu saya sambut baik Joint Statement on Cooperation on the Green Economy and Energy Transition. Kerja sama yang termuat dalam joint statement ini sejalan dengan semangat presidensi G20 Indonesia di 2022," ucap Jokowi.
Roma: Presiden Joko Widodo
(Jokowi) menegaskan Indonesia berkomitmen memenuhi target pengurangan
emisi gas rumah kaca yang sudah tertuang dalam dokumen kontribusi nasional atau NDC. Indonesia akan memenuhinya sesuai Perjanjian Paris.
"Indonesia memilih bekerja memenuhi komitmen. Komitmen NDC Indonesia sejauh ini sudah berada di
track yang benar. Indonesia juga menargetkan
net zero emission 2060 atau lebih awal dengan dukungan internasional," ucap Jokowi kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron di Hotel Splendide Royal, Roma, Italia, seperti dilansir dari
Media Indonesia, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Jokowi berpendapat implementasi Perjanjian Paris penting dijalankan secara konsisten. Karena itu, Indonesia bakal memenuhinya.
Jokowi menyampaikan di tengah meningkatnya kebakaran hutan dan lahan
(karhutla) di banyak negara, di Indonesia justru membaik. Saat ini, karhutla berada pada titik paling rendah dalam 20 tahun terakhir. Indonesia juga berhasil menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan.
"Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600 ribu hektare dalam tiga tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia," ucapnya.
Terkait isu energi, Jokowi menyampaikan pada Agustus 2021, telah mencanangkan transformasi Indonesia menuju energi baru dan terbarukan. Indonesia juga akan akselerasi
ekonomi berbasis teknologi hijau.
Baca:
Jokowi Dorong Penguatan Arsitektur Kesehatan Global di KTT G20
Jokowi mengajak Prancis meningkatkan kerja sama pengembangan teknologi yang terjangkau dan investasi. Dengan begitu, transformasi energi dan ekonomi bisa lebih cepat.
Dalam pertemuan terpisah dengan PM Australia Scott Morrison, Jokowi juga ingin agar Indonesia dan Australia dapat bekerja sama dalan pembangunan ekonomi hijau dan transisi energi. Menurut Jokowi, isu teknologi dengan harga terjangkau dan investasi memegang peran penting bagi keberhasilan transformasi ekonomi.
"Oleh karena itu saya sambut baik Joint Statement on Cooperation on the Green Economy and Energy Transition. Kerja sama yang termuat dalam joint statement ini sejalan dengan semangat presidensi G20 Indonesia di 2022," ucap Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)