Prabowo Subianto (kedua dari kanan) bersama Puan Maharani (kedua dari kiri). Foto: MI/Ramdani
Prabowo Subianto (kedua dari kanan) bersama Puan Maharani (kedua dari kiri). Foto: MI/Ramdani

Konfigurasi Politik Dinilai Bakal Rumit Jika PDIP Berkoalisi dengan Gerindra

Anggi Tondi Martaon • 01 September 2022 14:21
Jakarta: PKB menilai konfigurasi politik bakal rumit jika PDI Perjuangan membentuk koalisi dengan Partai Gerindra. Terutama dalam memutuskan sosok yang bakal menjadi calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres).
 
"Kemungkinan konfigurasinya agak rumit ya," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 1 September 2022.
 
Setidaknya ada beberapa pertimbangan konfigurasi politik kalau PDI Perjuangan berkoalisi dengan Gerindra. Di antaranya, PDI Perjuangan memiliki modal lebih besar dari kedua partai tersebut.

Di sisi lain, Gerindra disebut ingin menjadikan pimpinan mereka Prabowo Subianto sebagai capres. "Itu agak rumit tuh konfigurasinya. Kedua belah pihak," kata dia.
 
Jika ingin pengambilan keputusan lebih mudah, PDI Perjuangan dan Gerindra membentuk poros sendiri. Yakni, bekerja sama dengan partai kelas menengah dan bawah.
 
"Kalau yang logis kan mengajak partai menengah," ucap dia.
 

Baca: Partai Papan Atas Diharap Bikin Poros untuk Pilpres 2024


Pertimbangan lain, yaitu semangat ingin menghadirkan paslon lebih dari dua. Jika PDI Perjuangan berkoalisi dengan Gerindra maka pembentukan poros lain akan lebih sulit terwujud.
 
"Pasti rumit, fatsun politiknya agak susah," ucap dia.
 
Dia menyarankan PDI Perjuangan membentuk poros baru. Partai lambang banteng moncong putih itu bisa jalan sendiri atau bekerja sama dengan partai politik menengah lainnya dalam Pilpres 2024.
 
"Kita berharap partai partai papan atas membikin blok koalisi sendiri," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan