Ketua DPR RI Puan Maharani menanam bibit padi di Sumut. Istimewa
Ketua DPR RI Puan Maharani menanam bibit padi di Sumut. Istimewa

Puan Canangkan Program Dua Kali Tanam-Panen di Toba

Juven Martua Sitompul • 02 September 2022 17:43
Jakarta: Ketua DPR Puan Maharani mengawali kunjungan kerja hari keduanya di Sumatra Utara (Sumut) dengan menabur bibit padi di Kabupaten Toba. Penaburan bibit padi dilakukan sekaligus untuk meresmikan Program Dua Kali Tanam-Dua Kali Panen untuk mendorong ketahanan pangan di Indonesia.
 
Mengenakan penutup kepala ulos, Puan menabur benih bersama 10 petani setempat. Sesekali tampak petani perempuan membantu Puan membetulkan ulosnya. Penaburan benih ini sebagai tanda dimulainya program tersebut.
 
Selesai menebar benih padi, Puan lalu berpindah ke lahan jagung yang berjarak sekitar 1 km dari persawahan. Dia menanam jagung sambil berbincang akrab dengan para petani yang menemaninya. Rencananya ada 10 ribu hektar lahan yang ditanami jagung di lokasi tersebut. Puan kemudian berbincang dengan warga dan para petani usai menanam jagung.

"Pangan adalah soal hidup matinya sebuah bangsa. Maka ketahanan pangan Indonesia adalah sebuah keharusan," kata Puan dalam sambutannya di lokasi, Jumat, 2 September 2022.
 
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu mengatakan ketahanan pangan tidak boleh hanya menjadi sekadar pemanis bibir saja. Menurut dia, ketahanan pangan harus menjadi sebuah kenyataan untuk kemajuan Indonesia dan kesejahteraan rakyat.
 
"Karenanya inovasi harus dihadirkan dalam sektor pertanian untuk meningkatkan produksi. Seperti Program Dua Kali Tanam-Dua Kali Panen yang kita canangkan hari ini. Biasanya kan kita mengikuti siklus lama. Yang namanya panen ya setahun sekali, lalu sudah. Nah sekarang kita lakukan inovasi, kita buat terobosan dengan dua kali tanam, dua kali panen,” kata Puan.
 
Dengan begitu, menurut mantan Menko PMK itu, produktivitas pertanian akan meningkat. Harapannya, pemasukam serta kesejahteraan petani juga meningkat.
 
"Mengingat pentingnya sektor pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, maka menjadi perhatian DPR tentang beberapa masalah yang masih dihadapi di sektor ini," ucapnya.
 
Puan mengaku telah banyak menampung berbagai persoalan yang dihadapi petani, mulai dari bibit, pupuk, alat-alat, penjualan, dan sebagainya. Hal itu dia dapat setelah berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia.
 
"DPR secara konsisten menyerap aspirasi petani di berbagai daerah yang kemudian kami perjuangkan dalam berbagai rapat kerja dengan pemerintah di gedung DPR dalam ruang lingkup fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran DPR. Namun, tentu DPR tidak bisa bekerja sendiri perlu gotong royong dengan pemerintah daerah, tingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota jika kita ingin mewujudkan kesejahteraan petani, mewujudkan ketahanan pangan Indonesia,” kata cucu proklamator RI Soekarno (Bung Karno) itu.
 
Puan lantas berpesan agar Program Dua Kali Tanam-Dua Kali Panen agar terus terus dipantau tahapannya. Dia tak ingin program ini justru diabaikan bahkan ditinggalkan para petani begitu saja.
 
"Jangan dicanangkan lalu ditinggalkan, harus digelorakan setelah dicanangkan. Semoga Program Dua Kali Tanam-Dua Kali Panen bermanfaat untuk petani, rakyat, dan Indonesia," tegas Puan.
 
Sementara itu, Bupati Toba Poltak Sitorus yang ikut mendampingi Puan secara khusus meminta DPR membantu wilayahnya mengatasi kelangkaan pupuk. Dia juga berharap ada dukungan untuk program pupuk organik daripada pupuk kimia.
 
"Kalau soal pupuk organik, coba nanti kita pikirkan agar di Tapanuli Raya ini ada pabrik pengolahan pupuk organik," kata Puan.
 
Legislator dari Dapil Jawa Tengah V ini kemudian menyoroti soal penanaman jagung di Toba yang masih dilakukan dengan cara manual. Saat berbincang dengan Puan, petani setempat juga mengatakan belum pernah menanam jagung dengan mesin.
 
"Saya pernah tanam jagung di Papua sama presiden, tapi pakai mesin (harvest). Kalau di sini manual, harus jongkok," ucap Puan.
 
"Sebenarnya bisa Ibu, tapi tidak ada alatnya,l timpal salah seorang petani.
 
Puan berjanji akan membantu dalam pengadaan mesin penanam jagung di Toba. Seorang petani yang berbincang dengan Puan bernama Mariani Hutabarat lalu meminta sepatu boot yang dipakai Puan. Akhirnya, sepatu tersebut diberikan Puan sebagai hadiah.
 
Kepada Puan, Poltak Sitorus mengeluhkan jalan provinsi sepanjang 190 km yang 70 persen di antaranya rusak. Dia berharap DPR dapat membantu agar ada perbaikan jalan rusak di Toba.
 
"Karena ini memicu inflasi, harga-harga jadi naik karena transportasi susah," kata Poltak Sitorus.
 
Kehadiran Puan di Kabupaten Toba ini mendapat sambutan luar biasa dari warga. Sepanjang jalan menuju lokasi, masyarakat menyambut kedatangan Puan sambil bernyanyi. Ada juga relawan PUMA (Puan Maharani)  yang berjejer di pinggir jalan sambil meneriakkan yel-yel Puan Presiden.
 
"Mbak Puan siapa yang punya, Mbak Puan siapa yang punya, yang punya kita semua," teriak warga.
 
Puan datang didampingi Ketua Komisi V DPR Lasarus dan Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng Pramestuti. Mereka ikut melakukan penaburan benih padi di Desa Baruara, Kecamatan Balige, Toba.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan