medcom.id, Jakarta: Penetapan HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung disambut dengan kekecewaan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW). Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho mengaku kecolongan atas pelantikan ini.
"Ini kabar buruk yang mengecewakan buat kita semua, sekarang sudah ada Jaksa Agungnya. Kenapa kita bilang mengejutkan yang mengecewakan? Karena kita baru mengetahui pelantikan pukul 10 tadi," kata Emerson dalam konferensi pers di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2014).
Menurut dia, pemilihan ini betul-betul diluar perkiraan ICW. Pasalnya, ICW mengaku nama HM Prasetyo ini selalu naik turun di dalam bursa Jaksa Agung. Bahkan, dalam bursa lima calon Jaksa Agung yang diutarakan Andi Widjajanto, nama HM Prasetyo tidak mauncul sebagai calon Jaksa Agung.
Emerson menambahkan sebetulnya ICW mengharapkan Jaksa Agung yang progresif, bersih, berintegritas, dan independen. Namun, ICW dikejutkan dengan ditetapkannya HM Prasetyo yang notabene Politikus Partai NasDem sebagai Jaksa Agung. ICW khawatir Jaksa Agung akan tersandera dengan kekuasaan mana pun termasuk partai politik.
"Ini seperti ada petir disiang hari bolong, kejutannya bukan yang menyenangkan tapi menyesalkan. Kami kehilangan harapan institusi kejaksaan akan lebih baik atau lebih buruk ke depan," ujar dia.
Walau ICW mengatakan Prasetyo adalah seorang berlatar belakang politik, sejatinya Prasetyo adalah sosok yang lama aral melintang di dunia hukum. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Kejaksaan Agung RI pada tahun 2003 sampai tahun 2005.
Dia pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Kejaksaan Agung RI pada tahun 2003 hingga 2005. Bahkan, pada tahun 2005 hingga 2005, Prasetyo diangkat sebagai Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI.
medcom.id, Jakarta: Penetapan HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung disambut dengan kekecewaan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW). Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho mengaku kecolongan atas pelantikan ini.
"Ini kabar buruk yang mengecewakan buat kita semua, sekarang sudah ada Jaksa Agungnya. Kenapa kita bilang mengejutkan yang mengecewakan? Karena kita baru mengetahui pelantikan pukul 10 tadi," kata Emerson dalam konferensi pers di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2014).
Menurut dia, pemilihan ini betul-betul diluar perkiraan ICW. Pasalnya, ICW mengaku nama HM Prasetyo ini selalu naik turun di dalam bursa Jaksa Agung. Bahkan, dalam bursa lima calon Jaksa Agung yang diutarakan Andi Widjajanto, nama HM Prasetyo tidak mauncul sebagai calon Jaksa Agung.
Emerson menambahkan sebetulnya ICW mengharapkan Jaksa Agung yang progresif, bersih, berintegritas, dan independen. Namun, ICW dikejutkan dengan ditetapkannya HM Prasetyo yang notabene Politikus Partai NasDem sebagai Jaksa Agung. ICW khawatir Jaksa Agung akan tersandera dengan kekuasaan mana pun termasuk partai politik.
"Ini seperti ada petir disiang hari bolong, kejutannya bukan yang menyenangkan tapi menyesalkan. Kami kehilangan harapan institusi kejaksaan akan lebih baik atau lebih buruk ke depan," ujar dia.
Walau ICW mengatakan Prasetyo adalah seorang berlatar belakang politik, sejatinya Prasetyo adalah sosok yang lama aral melintang di dunia hukum. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Kejaksaan Agung RI pada tahun 2003 sampai tahun 2005.
Dia pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Kejaksaan Agung RI pada tahun 2003 hingga 2005. Bahkan, pada tahun 2005 hingga 2005, Prasetyo diangkat sebagai Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)