medcom.id, Jakarta: Dua kubu yang berseteru di Partai Golkar, kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, berniat untuk rujuk alias islah. Kedua kubu tengah menyiapkan tim juru runding untuk mencari titik temu.
Kubu Agung Laksono akan membentuk tim juru runding dalam rapat pleno DPP yang akan digelar besok di Kantor DPP Partai Golkar. Mereka menjamin misi perundingan akan berhasil jika dicapai kesamaan pandangan dan prinsip dasar.
"Kerangka yang mau dirundingkan disepakati dulu. Ini posisi kan beda. Posisi antara (Munas) Ancol dan (Munas) Bali kan beda," kata Sekjen Partai Golkar versi Agung Laksono, Zainuddin Amali, di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Selasa (16/12/2014).
Menurut Amali, kerangka yang harus disamakan terkait keinginan untuk keluar dari koalisi di parlemen: Koalisi Merah Putih. Kemudian, lanjut dia, Golkar tidak bisa keluar dari doktrin karya kekaryaan yang selama ini sudah mengakar di tubuh partai berlambang pohon beringin. Doktrin tersebut ialah berkarya bersama pemerintah.
"Bali KMP, kita tidak (ikut koalisi manapun). Bali penyeimbang, kita dukung pemerintah. Hal-hal seperti itulah yang harus disamakan dulu. Sebab jika itu tidak bisa, maka akan susah untuk berunding," ujar Amali.
Terkait penyelesaian perselisihan melalui jalur pengadilan, Amali memilih jalur internal. Dia berharap masalah tidak sampai ke ranah meja hijau. "Kami prinsipnya, (penyelesaian via) pengadilan adalah cara terakhir setelah kita tidak ketemu perundingan internal. Sebisa mungkin dihindari," tegas Amali.
"Kan yang kita pertemukan adalah persamaannya dulu, jangan perbedaan. Saya kan tadi menyampaikan pada teman-teman soal prinsip-prinsip yang harus kita sepakati, kita samakan dulu," jelas Amali.
Sama dengan kubu Agung Laksono, kubu Aburizal Bakrie juga akan melakukan hal hal serupa. Ical, sapaan akrab Aburizal, akan mengirimkan sejumlah pengurus DPP versinya untuk segera menemui pihak Agung Laksono.
medcom.id, Jakarta: Dua kubu yang berseteru di Partai Golkar, kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, berniat untuk rujuk alias islah. Kedua kubu tengah menyiapkan tim juru runding untuk mencari titik temu.
Kubu Agung Laksono akan membentuk tim juru runding dalam rapat pleno DPP yang akan digelar besok di Kantor DPP Partai Golkar. Mereka menjamin misi perundingan akan berhasil jika dicapai kesamaan pandangan dan prinsip dasar.
"Kerangka yang mau dirundingkan disepakati dulu. Ini posisi kan beda. Posisi antara (Munas) Ancol dan (Munas) Bali kan beda," kata Sekjen Partai Golkar versi Agung Laksono, Zainuddin Amali, di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Selasa (16/12/2014).
Menurut Amali, kerangka yang harus disamakan terkait keinginan untuk keluar dari koalisi di parlemen: Koalisi Merah Putih. Kemudian, lanjut dia, Golkar tidak bisa keluar dari doktrin karya kekaryaan yang selama ini sudah mengakar di tubuh partai berlambang pohon beringin. Doktrin tersebut ialah berkarya bersama pemerintah.
"Bali KMP, kita tidak (ikut koalisi manapun). Bali penyeimbang, kita dukung pemerintah. Hal-hal seperti itulah yang harus disamakan dulu. Sebab jika itu tidak bisa, maka akan susah untuk berunding," ujar Amali.
Terkait penyelesaian perselisihan melalui jalur pengadilan, Amali memilih jalur internal. Dia berharap masalah tidak sampai ke ranah meja hijau. "Kami prinsipnya, (penyelesaian via) pengadilan adalah cara terakhir setelah kita tidak ketemu perundingan internal. Sebisa mungkin dihindari," tegas Amali.
"Kan yang kita pertemukan adalah persamaannya dulu, jangan perbedaan. Saya kan tadi menyampaikan pada teman-teman soal prinsip-prinsip yang harus kita sepakati, kita samakan dulu," jelas Amali.
Sama dengan kubu Agung Laksono, kubu Aburizal Bakrie juga akan melakukan hal hal serupa. Ical, sapaan akrab Aburizal, akan mengirimkan sejumlah pengurus DPP versinya untuk segera menemui pihak Agung Laksono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)