medcom.id, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa bertanggung jawab atas pelaksanaan Pemilu 2014. Lantaran itu, Presiden menunda kunjungan kerjanya ke Papua dan Bali untuk memantau putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres).
Rencananya, SBY mendatangi sejumlah tempat di Papua, seperti Raja Ampat dan Sorong. Kepala Negara beserta rombongan pun mengunjungi Bali. Semula, kunjungan kerja itu dijadwalkan pada 21 hingga 29 Agustus.
Keputusan SBY itu menguak dalam rapat terbatas kabinet di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (20/8/2014). Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi menjelaskan rapat membahas sejumlah agenda. Satu di antaranya pengamanan di MK atas sengketa Pilpres 2014.
Gamawan mengatakan tak ada laporan yang mengkhawatirkan yang mengganggu stabilitas negara. Pemerintah, katanya, berharap semua pihak dapat menerima putusan MK. Sehingga presiden dan wakil presiden terpilih dapat segera dilantik untuk memimpin Indonesia. Meski demikian, pemerintah tetap melakukan pengamanan dan penjagaan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan.
medcom.id, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa bertanggung jawab atas pelaksanaan Pemilu 2014. Lantaran itu, Presiden menunda kunjungan kerjanya ke Papua dan Bali untuk memantau putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres).
Rencananya, SBY mendatangi sejumlah tempat di Papua, seperti Raja Ampat dan Sorong. Kepala Negara beserta rombongan pun mengunjungi Bali. Semula, kunjungan kerja itu dijadwalkan pada 21 hingga 29 Agustus.
Keputusan SBY itu menguak dalam rapat terbatas kabinet di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (20/8/2014). Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi menjelaskan rapat membahas sejumlah agenda. Satu di antaranya pengamanan di MK atas sengketa Pilpres 2014.
Gamawan mengatakan tak ada laporan yang mengkhawatirkan yang mengganggu stabilitas negara. Pemerintah, katanya, berharap semua pihak dapat menerima putusan MK. Sehingga presiden dan wakil presiden terpilih dapat segera dilantik untuk memimpin Indonesia. Meski demikian, pemerintah tetap melakukan pengamanan dan penjagaan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)