Jakarta: Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta DPRD DKI Jakarta menuntaskan polemik pemilihan wakil gubernur (wagub) DKI. Mereka berharap proses itu rampung sebelum masa jabatan dewan berakhir.
Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Michael Victor Sianipar mengaku ragu hal itu bakal terwujud. Sebab, kata dia, sampai saat ini tata tertib (tatib) pemilihan wagub belum dibentuk.
"Kita tanya saja ke publik apakah menurut mereka DPRD bisa menyelesaikan di sisa kurang dari dua bulan ini," kata Michael di di Gedung DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Juli 2019.
Michael akan mengapresiasi DPRD jika bisa mengejar proses tersebut dengan hasil memuaskan. Meski begitu, kata Michael, dia meminta DPRD tidak memaksakan diri jika tidak sanggup menyelesaikan.
"Kalau tidak bisa diselesaikan bisa diberi kesempatan ke dewan berikutnya", ujar Michael.
PSI, lanjutnya, siap menyelesaikan proses pemilihan orang nomor dua di Ibu Kota saat bertugas di DPRD DKI. Partai besutan Grace Natalie itu dipastikan duduk di kursi parlemen Jakarta untuk periode 2019-2024.
Michael mengklaim bakal mengadakan uji kelayakan wagub pada publik. Dia ingin masyarakat dilibatkan dalam memilih pemimpinnya.
"Saat kami dilantik kami akan pastikan proses itu transparan. Tapi kalau (dewan yang) sekarang sudah menyelesaikan lebih baik," tukas Michael.
Baca juga: Pemilihan Wagub DKI Dituding Gelap
Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus mendorong proses pemilihan cawagub DKI Jakarta. Mereka meminta fraksi di DPRD DKI Jakarta segera mengirimkan wakil untuk menjadi pansus pemilihan wagub DKI. Pembentukan pansus kemudian bisa dilanjutkan sampai tahap pelantikan.
Hingga saat ini, ada dua nama yang diusung PKS untuk mengisi posisi wagub DKI. Mereka adalah Sekretaris DPW PKS DKI Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.
Belakangan, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault menawarkan diri menjadi wakil gubernur DKI Jakarta. Hal itu ia kemukakan pada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi saat berkunjung ke kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat.
Jakarta: Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta DPRD DKI Jakarta menuntaskan polemik pemilihan wakil gubernur (wagub) DKI. Mereka berharap proses itu rampung sebelum masa jabatan dewan berakhir.
Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Michael Victor Sianipar mengaku ragu hal itu bakal terwujud. Sebab, kata dia, sampai saat ini tata tertib (tatib) pemilihan wagub belum dibentuk.
"Kita tanya saja ke publik apakah menurut mereka DPRD bisa menyelesaikan di sisa kurang dari dua bulan ini," kata Michael di di Gedung DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Juli 2019.
Michael akan mengapresiasi DPRD jika bisa mengejar proses tersebut dengan hasil memuaskan. Meski begitu, kata Michael, dia meminta DPRD tidak memaksakan diri jika tidak sanggup menyelesaikan.
"Kalau tidak bisa diselesaikan bisa diberi kesempatan ke dewan berikutnya", ujar Michael.
PSI, lanjutnya, siap menyelesaikan proses pemilihan orang nomor dua di Ibu Kota saat bertugas di DPRD DKI. Partai besutan Grace Natalie itu dipastikan duduk di kursi parlemen Jakarta untuk periode 2019-2024.
Michael mengklaim bakal mengadakan uji kelayakan wagub pada publik. Dia ingin masyarakat dilibatkan dalam memilih pemimpinnya.
"Saat kami dilantik kami akan pastikan proses itu transparan. Tapi kalau (dewan yang) sekarang sudah menyelesaikan lebih baik," tukas Michael.
Baca juga:
Pemilihan Wagub DKI Dituding Gelap
Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus mendorong proses pemilihan cawagub DKI Jakarta. Mereka meminta fraksi di DPRD DKI Jakarta segera mengirimkan wakil untuk menjadi pansus pemilihan wagub DKI. Pembentukan pansus kemudian bisa dilanjutkan sampai tahap pelantikan.
Hingga saat ini, ada dua nama yang diusung PKS untuk mengisi posisi wagub DKI. Mereka adalah Sekretaris DPW PKS DKI Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.
Belakangan, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault menawarkan diri menjadi wakil gubernur DKI Jakarta. Hal itu ia kemukakan pada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi saat berkunjung ke kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)
