Menteri Ketenagakerjaan Muh Hanif Dhakiri.
Menteri Ketenagakerjaan Muh Hanif Dhakiri.

Menaker Hanif Kaji Pengurangan Jam Kerja bagi Perempuan

K. Yudha Wirakusuma • 02 Desember 2014 17:45
medcom.id, Jakarta: Usulan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk mengurangi jam kerja khusus perempuan, bakal dikaji Menteri Tenaga Kerja Muh Hanif Dhakiri. Usulan tersebut dinilai sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan generasi yang akan datang.
 
“Itu Ide yang bagus, karena pada prinsipnya beliau ini konsen pada masa depan anak-anak. Terkadang kan anak-anak yang memiliki ibu sebagai pekerja atau perempuan karier memiliki waktu bersama yang relatif terbatas,” kata Menaker Muh Hanif Dhakiri di kantor Kemnaker, dalam pesan elektroniknya kepada Metrotvnews.com, Selasa (2/12/2014).
 
Hanif mengatakan usulan wapres ini dinilai sebagai ususlan yang positif. Dengan pengurangan jam kerja, anak-anak bisa lebih dekat dengan ibunya, sehingga anak-anaknya tidak terlalu sering diserahkan pada penitipan anak.

“Intinya kita akan memastikan masa depan dari anak-anak bisa benar dan ditentukan oleh kasih sayang seorang ibu. Kita coba akan kaji apa yang bisa kita lakukan untuk menyambungkan apa yang menjadi pikiran pak wapres, karena itu bagus dan menarik saya kira," imbuhnya.
 
Kalau kita mendiskriminasi perempuan, lanjutnya, ngapain ada cuti haid, itu diskriminasi dong. Justru jangan pakai itu, kita lihat ide besarnya. "Ide besarnya ini kan bagaimana generasi muda ke depan bisa dididik langsung oleh ibunya. Jadi biar anak-anak tidak diserahkan ke pembantu, diberikan ke tempat penitipan. Ini kan gagasan bagus, pikiran bagus," tuturnya.
 
Hanif mengatakan pekerja perempuan memiliki tugas yang lebih berat dibanding laki-laki. Sebab, biasanya perempuan bekerja sama kerasnya dengan laki-laki di lapangan, tetapi juga harus diberi beban mengurus anak. "Istrinya dikasih beban lebih banyak keluar oleh suaminya, seharusnya suaminya yang lebih banyak ngurus anak. Tetapi kan di lapangan begitu tidak? Istrinya bekerja keras, tetapi tetap saja mengurus anak," tukasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan