medcom.id, Jakarta: Imparsial menyorongkan empat nama yang dianggap pas dan layak menjadi ketua BIN. Ketua BIN harus orang bersih dari kasus pelanggaran HAM, bukan tentara, dan punya pengalaman mumpuni.
"Empat nama itu adalah Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Meyjen TNI (Purn) Tubagus Hasanudin, Andy S. Parera, dan peneliti Ikrar Nusa Bhakti," kata Direktur Program Imparsial Al Araf dalam diskusi "Tarik Ulur Kepala BIN" di Jakarta, Senin (23/2/2015).
Imparsial meminta, Presiden melibatkan penggiat HAM ketika akan memilih kepala BIN. "Institusi publik, seperti Komnas HAM bisa dilibatkan untuk dilihat track record (sang calon)," tutur Al Araf.
Di kesempatan yang sama, Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) tegas menolak tiga nama yang digadang berpeluang besar menempati pos kepala BIN: Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, As`ad Said Ali, dan Fachrul Rozi.
Menurut KASUM, ketiga calon itu kurang pas menjadi kepala BIN, apalagi As`ad. As`ad diduga kuat terlibat kasus pembunuhan aktivis Munir.
"Kasum akan menerima pencalonan As`ad kalau dia pernah diadili dan menunjukkan bahwa dirinya bersih. Namun As`ad tidak pernah mengambil kesempatan itu," kata Khoirul Anam, aktivis KASUM.
medcom.id, Jakarta: Imparsial menyorongkan empat nama yang dianggap pas dan layak menjadi ketua BIN. Ketua BIN harus orang bersih dari kasus pelanggaran HAM, bukan tentara, dan punya pengalaman mumpuni.
"Empat nama itu adalah Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Meyjen TNI (Purn) Tubagus Hasanudin, Andy S. Parera, dan peneliti Ikrar Nusa Bhakti," kata Direktur Program Imparsial Al Araf dalam diskusi "Tarik Ulur Kepala BIN" di Jakarta, Senin (23/2/2015).
Imparsial meminta, Presiden melibatkan penggiat HAM ketika akan memilih kepala BIN. "Institusi publik, seperti Komnas HAM bisa dilibatkan untuk dilihat
track record (sang calon)," tutur Al Araf.
Di kesempatan yang sama, Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) tegas menolak tiga nama yang digadang berpeluang besar menempati pos kepala BIN: Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, As`ad Said Ali, dan Fachrul Rozi.
Menurut KASUM, ketiga calon itu kurang pas menjadi kepala BIN, apalagi As`ad. As`ad diduga kuat terlibat kasus pembunuhan aktivis Munir.
"Kasum akan menerima pencalonan As`ad kalau dia pernah diadili dan menunjukkan bahwa dirinya bersih. Namun As`ad tidak pernah mengambil kesempatan itu," kata Khoirul Anam, aktivis KASUM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)