medcom.id, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengapreasi langkah Presiden Joko Widodo yang memberikan dana sebesar Rp700 miliar kepada PT Pindad. Ia menilai, langkah ini sebagai bukti nyata bahwa pemerintah ingin memperkuat industri militer Indonesia.
"Presiden memberikan Rp700 M untuk Pindad. Ini indikasi kuat pemerintah memiliki semangat melahirkan, dan memperkuat industri militer dalam negeri," kata Moeldoko usai gelar upacara Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Yustisi tahun anggaran 2015 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (13/1/2014).
Sementara itu, terkait memperkuat persenjataan dan kendaraan militer yang memiliki daya saing tinggi, Jenderal bintang empat ini mengaku tidak bisa hanya mengandalkan produk industri militer dalam negeri saja.
Untuk kebutuhan tertentu, lanjutnya, saat ini memang cukup dengan membeli produk industri militer dalam negeri. Namun, menurutnya, untuk alat senjata dengan daya saing tinggi, kebutuhan persenjataan dari luar masih diperlukan.
"Untuk kebutuhan alutsista (alat utama sistim senjata) yang memiliki daya saing tinggi, dengan teknologi tinggi, kita masih tetap memerlukan persenjataan dari luar," tukas dia.
Moeldoko mengatakan, persenjataan dan kendaraan militer yang canggih memang sangat dibutuhkan guna menjaga keutuhan wilayah Indonesia. Bahkan, ia mengaku sempat iri ketika menaiki alutista militer Helikopter Sea Hawk dan mendarat di Kapal USS Sampson milik Amerika Serikat saat memantau proses evakuasi korban AirAsia QZ8501 di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, beberapa waktu lalu.
"Kalau kita melihat perlengkapan-perlengkapan militer luar (negeri) yang canggih, ya pasti. Itu bukan hanya saya, dan kepala staf angkatan yang ngiler, semuanya juga pasti ngiler," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan suntikan dana sebesar Rp700 miliar ke PT Pindad (Persero) sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap pengembangan produk alat pertahanan dalam negeri.
"Kalau tadi melihat line produksinya sangat bagus, alurnya jelas dan tepat untuk berproduksi. Kalau tahun ini kita beri Rp700 miliar. Itu pertama. Kita lihat nanti akan berdampak apa ke negara," kata Jokowi seusai berkeliling di PT Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Senin 12 Januari.
medcom.id, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengapreasi langkah Presiden Joko Widodo yang memberikan dana sebesar Rp700 miliar kepada PT Pindad. Ia menilai, langkah ini sebagai bukti nyata bahwa pemerintah ingin memperkuat industri militer Indonesia.
"Presiden memberikan Rp700 M untuk Pindad. Ini indikasi kuat pemerintah memiliki semangat melahirkan, dan memperkuat industri militer dalam negeri," kata Moeldoko usai gelar upacara Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Yustisi tahun anggaran 2015 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (13/1/2014).
Sementara itu, terkait memperkuat persenjataan dan kendaraan militer yang memiliki daya saing tinggi, Jenderal bintang empat ini mengaku tidak bisa hanya mengandalkan produk industri militer dalam negeri saja.
Untuk kebutuhan tertentu, lanjutnya, saat ini memang cukup dengan membeli produk industri militer dalam negeri. Namun, menurutnya, untuk alat senjata dengan daya saing tinggi, kebutuhan persenjataan dari luar masih diperlukan.
"Untuk kebutuhan alutsista (alat utama sistim senjata) yang memiliki daya saing tinggi, dengan teknologi tinggi, kita masih tetap memerlukan persenjataan dari luar," tukas dia.
Moeldoko mengatakan, persenjataan dan kendaraan militer yang canggih memang sangat dibutuhkan guna menjaga keutuhan wilayah Indonesia. Bahkan, ia mengaku sempat iri ketika menaiki alutista militer Helikopter Sea Hawk dan mendarat di Kapal USS Sampson milik Amerika Serikat saat memantau proses evakuasi korban AirAsia QZ8501 di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, beberapa waktu lalu.
"Kalau kita melihat perlengkapan-perlengkapan militer luar (negeri) yang canggih, ya pasti. Itu bukan hanya saya, dan kepala staf angkatan yang ngiler, semuanya juga pasti ngiler," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan suntikan dana sebesar Rp700 miliar ke PT Pindad (Persero) sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap pengembangan produk alat pertahanan dalam negeri.
"Kalau tadi melihat line produksinya sangat bagus, alurnya jelas dan tepat untuk berproduksi. Kalau tahun ini kita beri Rp700 miliar. Itu pertama. Kita lihat nanti akan berdampak apa ke negara," kata Jokowi seusai berkeliling di PT Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Senin 12 Januari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)