Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan menteri perdagangan Uni Emirat Arab (UEA) berserta rombongan hari ini, 3 September 2021. Kedua negara bekerja sama di bidang perdagangan.
"Perjanjian perdagangan ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan merupakan bagian dari pada anjungan atau jendela kita untuk menjual ekspor kepada negara-negara tujuan lain," kata Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi melalui telekonferensi di Jakarta, Jumat, 3 September 2021.
Lutfi mengatakan Indonesia dan UEA menyetujui kerja sama di bidang perdagangan dengan perjanjian CEPA. Lutfi yakin kerja sama ini bisa membuat perdagangan Indonesia yang terkait dengan UEA untung dua sampai tiga kali lipat.
"Jual beli perdagangan kita sekitar US$2,9 miliar," ujar Lutfi.
Lutfi optimistis sebab beberapa bidang penjualan sangat menjanjikan. Utamanya soal penjualan emas dan perhiasan. Dia juga menjelaskan perhitungan yang menggiurkan itu ke Kepala Negara.
"Indonesia pada 2020 menjual emas dan perhiasan emas sebesar US$8,2 miliar menjadi barang nomor lima terbesar ekspor non migas kita," tutur Lutfi.
Lutfi mengatakan dari total penjualan, 3,7 persen dibeli oleh negara transit. Hampir semua negara transit itu mempunyai perjanjian perdagangan dengan UEA
Indonesia ingin menyasar negara transit itu. Lutfi yakin kerja sama ini bisa membuat Indonesia mendapat keuntungan lebih besar.
"Pada saat yang bersamaan kita hanya menjual US$76 juta kepada UEA secara langsung, kenapa? Karena dengan perjanjian perdagangan tersebut berarti menjual barang-barang Indonesia lebih murah 5 persen karena pajaknya rendah dibandingkan beli langsung dengan Indonesia," ucap Lutfi.
Lutfi juga yakin perjanjian tersebut bisa membuat Indonesia masuk ke pasar Afrika dan Jazirah Arab. Lutfi berharap kerja sama ini rampung dengan cepat.
"Oleh sebab itu kita akan menyelesaikan perjanjian ini pada kesempatan pertama tidak lebih dari pada satu tahun, dan mudah-mudahan pada November tanggal 4 ketika kunjungan Bapak Presiden UEA perjanjian ini dalam bentuk hampir selesai atau bahkan bisa difinalisasi," ucap dia.
(Baca: Jokowi Ingatkan Indonesia Jangan Jadi Korban Perdagangan Dunia)
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan menteri perdagangan Uni Emirat Arab (UEA) berserta rombongan hari ini, 3 September 2021. Kedua negara bekerja sama di bidang
perdagangan.
"Perjanjian perdagangan ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan merupakan bagian dari pada anjungan atau jendela kita untuk menjual ekspor kepada negara-negara tujuan lain," kata
Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi melalui telekonferensi di Jakarta, Jumat, 3 September 2021.
Lutfi mengatakan Indonesia dan UEA menyetujui kerja sama di bidang perdagangan dengan perjanjian CEPA. Lutfi yakin kerja sama ini bisa membuat perdagangan Indonesia yang terkait dengan UEA untung dua sampai tiga kali lipat.
"Jual beli perdagangan kita sekitar US$2,9 miliar," ujar Lutfi.
Lutfi optimistis sebab beberapa bidang penjualan sangat menjanjikan. Utamanya soal penjualan emas dan perhiasan. Dia juga menjelaskan perhitungan yang menggiurkan itu ke Kepala Negara.
"Indonesia pada 2020 menjual emas dan perhiasan emas sebesar US$8,2 miliar menjadi barang nomor lima terbesar ekspor non migas kita," tutur Lutfi.
Lutfi mengatakan dari total penjualan, 3,7 persen dibeli oleh negara transit. Hampir semua negara transit itu mempunyai perjanjian perdagangan dengan UEA
Indonesia ingin menyasar negara transit itu. Lutfi yakin kerja sama ini bisa membuat Indonesia mendapat keuntungan lebih besar.
"Pada saat yang bersamaan kita hanya menjual US$76 juta kepada UEA secara langsung, kenapa? Karena dengan perjanjian perdagangan tersebut berarti menjual barang-barang Indonesia lebih murah 5 persen karena pajaknya rendah dibandingkan beli langsung dengan Indonesia," ucap Lutfi.
Lutfi juga yakin perjanjian tersebut bisa membuat Indonesia masuk ke pasar Afrika dan Jazirah Arab. Lutfi berharap kerja sama ini rampung dengan cepat.
"Oleh sebab itu kita akan menyelesaikan perjanjian ini pada kesempatan pertama tidak lebih dari pada satu tahun, dan mudah-mudahan pada November tanggal 4 ketika kunjungan Bapak Presiden UEA perjanjian ini dalam bentuk hampir selesai atau bahkan bisa difinalisasi," ucap dia.
(Baca:
Jokowi Ingatkan Indonesia Jangan Jadi Korban Perdagangan Dunia)
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan
Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)