Jakarta: Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono berharap nelayan dengan kapal 30 grosstonnage (GT) ke atas sudah menggunakan automatic identification system (AIS). Sebab, seluruh nelayan diwacanakan wajib menggunakan teknologi identifikasi mulai 2022.
"Di tahun 2022 saya berharap kepada Ditjen Perikanan Tangkap untuk mengharuskan menggunakan peralatan ini. Karena bisa jadi panduan untuk nelayan dan anak buah kapal (ABK)," ujar Sakti pada program Newsline di Metro TV, Kamis, 22 Juli 2021.
AIS bekerja dengan cara menginformasikan kepada sistem pemantau yang ada di pelabuhan lokasi kapal berada. Sistem ini membuat petugas dapat merespons cepat bila terjadi kondisi darurat. AIS diharapkan dapat menjamin keselamatan nelayan.
Dalam pengembangan teknologi ini KKP bekerja sama dengan Badan Riset Sumber Daya Manusia (BRSDM). Selain itu, KKP juga bekerja sama dengan XL dalam peluncuran aplikasi penentuan letak ikan, Aplikasi Laut Nusantara.
"Jadi ke depan tidak lagi mencari ikan, tapi menangkap ikan. Karena disana sudah disiapkan fitur-fitur yang bisa membantu dan mengoptimalkan nelayan," kata Sakti. (Mentari Puspadini)
Jakarta: Menteri Kelautan dan Perikanan (
KKP) Sakti Wahyu Trenggono berharap
nelayan dengan kapal 30 grosstonnage (GT) ke atas sudah menggunakan
automatic identification system (AIS). Sebab, seluruh nelayan diwacanakan wajib menggunakan teknologi identifikasi mulai 2022.
"Di tahun 2022 saya berharap kepada Ditjen Perikanan Tangkap untuk mengharuskan menggunakan peralatan ini. Karena bisa jadi panduan untuk nelayan dan anak buah kapal (ABK)," ujar Sakti pada program
Newsline di
Metro TV, Kamis, 22 Juli 2021.
AIS bekerja dengan cara menginformasikan kepada sistem pemantau yang ada di pelabuhan lokasi kapal berada. Sistem ini membuat petugas dapat merespons cepat bila terjadi kondisi darurat. AIS diharapkan dapat menjamin keselamatan nelayan.
Dalam pengembangan teknologi ini KKP bekerja sama dengan Badan Riset Sumber Daya Manusia (BRSDM). Selain itu, KKP juga bekerja sama dengan XL dalam peluncuran aplikasi penentuan letak ikan, Aplikasi Laut Nusantara.
"Jadi ke depan tidak lagi mencari ikan, tapi menangkap ikan. Karena disana sudah disiapkan fitur-fitur yang bisa membantu dan mengoptimalkan nelayan," kata Sakti.
(Mentari Puspadini) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)