"Ya kurang kuat, memang bukan kekuatan dari parlemen," kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, saat dihubungi, Rabu, 8 Mei 2024.
Ganjar sejatinya masih bisa mengkritik dengan porsi yang objektif. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu harus menyampaikannya dengan data yang konkret.
"Konstruktif dan berdasarkan data-data dan fakta, bukan berdasarkan sentimentil," ucap Ujang.
Baca juga: PDIP Luruskan Pernyataan Ganjar Tak Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran |
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menuturkan kritik Ganjar nantinya akan sejajar dengan kelompok masyarakat sipil. Kritik datang bukan dari unsur legislator atau nonparlementer.
"Ya kita-kita semua termasuk Ganjar, akademisi, civil society itu istilahnya ya hanya mengkritisi pemerintah saja, istilahnya oposisi nonparlementer, tapi itu tidak dikenal dalam konteks ketatanegaraan," ujar Ujang.
Ganjar mendeklarasikan sikapnya untuk menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Hal ini disampaikan oleh Ganjar Pranowo dalam sambutannya pada acara halalbihalal Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
"Saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini, tapi saya sangat menghormati pemerintahan ini," kata Ganjar di di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id