Organisasi Pemuda Lintas Agama  mencanangkan program Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045.
Organisasi Pemuda Lintas Agama mencanangkan program Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045.

Organisasi Pemuda Lintas Agama Canangkan Indonesia Emas 2045

Medcom • 26 Juli 2022 10:30
Jakarta: Organisasi Pemuda Lintas Agama mencanangkan program Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045. Program ini menjadi gerakan untuk melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang berkomitmen kepada Pancasila serta nilai-nilai persatuan dan kemanusiaan.
 
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengatakan kepemimpinan Presiden Joko Widodo menjadi inspirasi anak muda Indonesia. Jokowi berani mengambil keputusan dan memiliki nilai negarawan sehingga mampu merangkul berbagai pihak termasuk lawan politiknya. 
 
"Program ini akan menguatkan resonansi persatuan di antara Pemuda Lintas Agama. Ke depannya akan ada beberapa program yang dibuat, antara lain live in keagamaan, festival film pendek bertemakan toleransi, dan kegiatan-kegiatan lainnya," kata Sunanto, Selasa 26 Juli 2022
 
Organisasi pemuda lintas agama sebelumnya juga mengadakan diskusi bertema 'Pemuda Bertanya: Apa Legacy Jokowi?'.
 
Selain Sunanto, diskusi publik itu dihadiri Bendahara Umum PP Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin, Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma, Sekjen Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Samporno Sejati, dan Wakil Ketua Generasi Muda Mathlaúl Anwar (Gema MA) Uci Sulandari. 
 
Hadir juga Ketua Umum Generasi Muda Khonghucu (Gemaku) Kris Tan, Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Masri Ikoni, Wakil Ketua Umum PP Generasi Muda Buddhis (Gemabudhi) Supriyanoto, dan Sekretaris Umum DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Sahat Martin Philip Sinurat. 
 
Wakil Ketua Umum Gemabudhi Supriyanoto mengatakan, Jokowi menjadi inspirasi generasi muda. Keberanian Jokowi melibatkan generasi muda di berbagai bidang menujukkan bahwa setiap orang punya kesempatan memberikan perubahan terhadap bangsa. 
 
"Jokowi memberikan legacy warga negara yang tidak memiliki darah ningrat dan berasal dari masyarakat sipil dapat menjadi Presiden dalam pemilihan langsung. Kita harus menyiapkan pemimpin yang memiliki nilai-nilai kenegarawanan," kata Supriyanoto. 
 
Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma menyebut Jokowi meninggalkan legacy yang layak diakui masyarakat Indonesia. Jokowi disebut memberikan warisan Indonesia sentris pada akhir pemerintahannya. 
 
"Ia ingin memberikan pemerataan pembangunan dan pemerataan SDM bagi seluruh rakyat Indonesia. Segala sektor harus merata agar terwujud keadilan bagi anak bangsa," ujarnya. 
 
Gusma memberi contoh perhatian Jokowi kepada wilayah Indonesia Timur sangat besar. Daerah pinggiran menjadi prioritas. Banyak daerah terluar dan tertinggal dibangun. Saat ini, pembangunan infrastruktur tidak lagi berorientasi Jawa-sentris tetapi Indonesia sentris. 
 
“Legacy Jokowi adalah tidak boleh ada daerah tertinggal. Semua harus merasakan pembangunan. Semangat dan visi Jokowi ini harus dilanjutkan generasi muda, sehingga kita menjadi lima negara terbesar dunia di tahun 2045. Karena itu program Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045 kami canangkan," kata Gusma.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan