Surabaya: Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bertekad untuk mendorong keadilan dan keseteraan bagi perempuan. Jika lolos parlemen di pemilu legislatif, PSI akan berupaya sekuat tenaga memperjuangkan berbagai langkah dalam mengangkat derajat perempuan setera dengan laki-laki.
"Jika kelak lolos di parlemen, kami akan melakukan tujuh langkah di parlemen demi kesetaraan dan keadilan perempuan Indonesia," kata Ketua Umum PSI Grace Natalie saat menyampaikan pidato politik bertema Keadilan untuk Perempuan Indonesia di Acara Festival 11 PSI di Jatim Expo seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Surabaya, Selasa, 11 Desember 2018.
Langkah pertama, jelasnya, PSI akan memperjuangkan diberlakukannya larangan poligami bagi pejabat publik di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta Aparatur Sipil Negara. PSI, kata dia, akan memperjuangkan revisi atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang memperbolehkan poligami.
"Kedua, PSI akan memperjuangkan agar Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual yang sudah dua tahun mandek di DPR disahkan menjadi sebuah payung hukum untuk melindungi dan memberikan bantuan ketika perempuan menjadi korban kekerasan," kata dia.
Langkah ketiga, PSI akan mendukung kenaikan batas usia pernikahan menjadi 18 tahun. Hal ini dilakukan agar tak ada lagi perempuan putus sekolah atau kuliah karena menikah.
"Kami sadar, pendidikan yang rendah akan membuat perempuan sulit mendapat pekerjaan dan rentan jatuh ke jurang kemiskinan," ungkap dia.
Langkah keempat, lanjut Grace, PSI ingin mendorong aturan yang memudahkan perempuan untuk bekerja, dengan mengalokasikan anggaran negara untuk mendirikan tempat-tempat penitipan anak. Selain itu, kata dia, perlu ada opsi pemberlakuan jam kerja fleksibel sesuai kebutuhan perempuan.
"Kami mendorong model 'bekerja dari rumah' dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Tujuannya agar perempuan Indonesia tetap produktif," tutur dia.
Langkah kelima, PSI ingin menyelenggarakan kursus dan menyiapkan inkubator bisnis kecil menengah untuk para ibu di setiap kabupaten agar kemampuan mereka meningkat, dan kemudian mengintegrasikan potensi mereka ke e-commerce. Langkah keenam, PSI akan mendorong ibu dan anak demi fondasi bagi masa depan.
"Bonus demografi harus diantisipasi dengan mempersiapkan generasi yang sehat dan cerdas dengan menyediakan gizi yang cukup. PSI akan mendorong agar harga protein lebih terjangkau dengan cara menghapuskan praktik politik rente dan tata niaga yang menjadi sumber korupsi, dan membuat harga daging sapi, daging ayam, dan telur menjadi lebih mahal ketika sampai ke tangan konsumen, ke tangan rakyat Indonesia," terang dia.
Terakhir, kata Grace, PSI ingin menyelenggarakan program nutrisi ibu hamil dan balita. PSI mendorong adanya "Smart Posyandu" untuk mendidik masyarakat soal kesehatan dan menjemput bola mendatangi warga yang tidak sempat ke Posyandu.
PSI juga akan mendorong 'Smart Puskesmas', menyediakan layanan pemeriksaan rutin sekaligus merangkap ambulan darurat. "Untuk menekan angka kematian ibu melahirkan, akan disiapkan 'Panic Button' agar petugas medis bisa segera datang ke lokasi jika diperlukan. PSI berjanji, dari rahim partai ini akan lahir lebih banyak pelayan publik perempuan, dan juga laki-laki yang sadar akan pentingnya kesetaraan," pungkas dia.
Surabaya: Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bertekad untuk mendorong keadilan dan keseteraan bagi perempuan. Jika lolos parlemen di pemilu legislatif, PSI akan berupaya sekuat tenaga memperjuangkan berbagai langkah dalam mengangkat derajat perempuan setera dengan laki-laki.
"Jika kelak lolos di parlemen, kami akan melakukan tujuh langkah di parlemen demi kesetaraan dan keadilan perempuan Indonesia," kata Ketua Umum PSI Grace Natalie saat menyampaikan pidato politik bertema Keadilan untuk Perempuan Indonesia di Acara Festival 11 PSI di Jatim Expo seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Surabaya, Selasa, 11 Desember 2018.
Langkah pertama, jelasnya, PSI akan memperjuangkan diberlakukannya larangan poligami bagi pejabat publik di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta Aparatur Sipil Negara. PSI, kata dia, akan memperjuangkan revisi atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang memperbolehkan poligami.
"Kedua, PSI akan memperjuangkan agar Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual yang sudah dua tahun mandek di DPR disahkan menjadi sebuah payung hukum untuk melindungi dan memberikan bantuan ketika perempuan menjadi korban kekerasan," kata dia.
Langkah ketiga, PSI akan mendukung kenaikan batas usia pernikahan menjadi 18 tahun. Hal ini dilakukan agar tak ada lagi perempuan putus sekolah atau kuliah karena menikah.
"Kami sadar, pendidikan yang rendah akan membuat perempuan sulit mendapat pekerjaan dan rentan jatuh ke jurang kemiskinan," ungkap dia.
Langkah keempat, lanjut Grace, PSI ingin mendorong aturan yang memudahkan perempuan untuk bekerja, dengan mengalokasikan anggaran negara untuk mendirikan tempat-tempat penitipan anak. Selain itu, kata dia, perlu ada opsi pemberlakuan jam kerja fleksibel sesuai kebutuhan perempuan.
"Kami mendorong model 'bekerja dari rumah' dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Tujuannya agar perempuan Indonesia tetap produktif," tutur dia.
Langkah kelima, PSI ingin menyelenggarakan kursus dan menyiapkan inkubator bisnis kecil menengah untuk para ibu di setiap kabupaten agar kemampuan mereka meningkat, dan kemudian mengintegrasikan potensi mereka ke
e-commerce. Langkah keenam, PSI akan mendorong ibu dan anak demi fondasi bagi masa depan.
"Bonus demografi harus diantisipasi dengan mempersiapkan generasi yang sehat dan cerdas dengan menyediakan gizi yang cukup. PSI akan mendorong agar harga protein lebih terjangkau dengan cara menghapuskan praktik politik rente dan tata niaga yang menjadi sumber korupsi, dan membuat harga daging sapi, daging ayam, dan telur menjadi lebih mahal ketika sampai ke tangan konsumen, ke tangan rakyat Indonesia," terang dia.
Terakhir, kata Grace, PSI ingin menyelenggarakan program nutrisi ibu hamil dan balita. PSI mendorong adanya "Smart Posyandu" untuk mendidik masyarakat soal kesehatan dan menjemput bola mendatangi warga yang tidak sempat ke Posyandu.
PSI juga akan mendorong 'Smart Puskesmas', menyediakan layanan pemeriksaan rutin sekaligus merangkap ambulan darurat. "Untuk menekan angka kematian ibu melahirkan, akan disiapkan 'Panic Button' agar petugas medis bisa segera datang ke lokasi jika diperlukan. PSI berjanji, dari rahim partai ini akan lahir lebih banyak pelayan publik perempuan, dan juga laki-laki yang sadar akan pentingnya kesetaraan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)