medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi III DPR Junimart Girsang mengklaim tak menemukan fasilitas istimewa di Lapas Cipinang, Jakarta Timur. Ia mengaku sempat mengunjungi lokasi yang ramai diperbincangan pascapenemuan Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Saya baru melakukan kunjungan ke Cipinang. Saya tidak menemukan tentang informasi ini," kata Junimart di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 13 Juni 2017.
Namun, Junimart berjanji menelusuri informasi tersebut. Ia juga akan berkomunikasi dengan pimpinan komisi untuk merencanakan kunjungan spesifik ke Lapas Cipinang.
"Kalau memang betul maka kami akan coba koordinasi dengan sekretariat (komisi) dan juga melakukan koordinasi, komunikasi dengan pak Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham mengenai itu," ucap dia.
Junimart menjelaskan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan BNN yang mengungkap informasi tersebut. Prinsipnya, kata Junimart, adanya fasilitas istimewa di lapas bukan lah berita baru.
"Kalau memang ada temuan itu kita akan koordinasi dengan segala lembaga terkait. Karena ini sudah sering. Cuma terakhir saya ke sana, saya lihat clear ya. Bersih. Itu dua bulan lalu. Termasuk ke Cipinang dan Salemba," beber dia.
BNN menggeledah sel terpidana Haryanto Chandra alias Gombak di Lapas Cipinang, pada 31 Mei 2017. BNN banyak menemukan fasilitas yang tak seharusnya digunakan terpidana selama berada di lapas.
BNN menemukan satu unit laptop, satu unit iPad, empat unit telepon genggam, satu unit token, pendingin udara, akuarium ikan Arwana, CCTV khusus, dan menu makanan spesial. Bahkan, terpidana itu disebut bisa leluasa mengonsumsi narkoba.
Penggeledahan merupakan bagian pengembangan kasus tindak pidana pencucian uang dengan tersangka LLT, A, CJ, dan CSN alias Calvin.
medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi III DPR Junimart Girsang mengklaim tak menemukan fasilitas istimewa di Lapas Cipinang, Jakarta Timur. Ia mengaku sempat mengunjungi lokasi yang ramai diperbincangan pascapenemuan Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Saya baru melakukan kunjungan ke Cipinang. Saya tidak menemukan tentang informasi ini," kata Junimart di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 13 Juni 2017.
Namun, Junimart berjanji menelusuri informasi tersebut. Ia juga akan berkomunikasi dengan pimpinan komisi untuk merencanakan kunjungan spesifik ke Lapas Cipinang.
"Kalau memang betul maka kami akan coba koordinasi dengan sekretariat (komisi) dan juga melakukan koordinasi, komunikasi dengan pak Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham mengenai itu," ucap dia.
Junimart menjelaskan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan BNN yang mengungkap informasi tersebut. Prinsipnya, kata Junimart, adanya fasilitas istimewa di lapas bukan lah berita baru.
"Kalau memang ada temuan itu kita akan koordinasi dengan segala lembaga terkait. Karena ini sudah sering. Cuma terakhir saya ke sana, saya lihat clear ya. Bersih. Itu dua bulan lalu. Termasuk ke Cipinang dan Salemba," beber dia.
BNN menggeledah sel terpidana Haryanto Chandra alias Gombak di Lapas Cipinang, pada 31 Mei 2017. BNN banyak menemukan fasilitas yang tak seharusnya digunakan terpidana selama berada di lapas.
BNN menemukan satu unit laptop, satu unit iPad, empat unit telepon genggam, satu unit token, pendingin udara, akuarium ikan Arwana, CCTV khusus, dan menu makanan spesial. Bahkan, terpidana itu disebut bisa leluasa mengonsumsi narkoba.
Penggeledahan merupakan bagian pengembangan kasus tindak pidana pencucian uang dengan tersangka LLT, A, CJ, dan CSN alias Calvin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)