medcom.id, Timika: Manajemen PT Freeport Indonesia sudah menerangan kepada anggota DPD DKI soal apa yang terjadi dengan perusahaan itu sehingga memutuskan memberhentikan sejumlah karyawan. Dari penjelasan ini, DPD diharapkan tidak salah mengambil rekomendasi.
Anggota DPD dipimpin Nono Sampono bertemu Executive Vice President Human Resources PT Freeport Indonesia Achmad Didi Ardianto di Timika, Papua, Kamis 24 Agustus 2017. Pertemuan tersebut merupakan langkah awal DPD dalam mencari solusi atas aksi mogok dan pengerusakan oleh mantan karyawan PT. Freeport Indonesia.
Selain Nono, pertemuan itu dihadiri Mesakh Mirin (senator asal Papua), Edison Lambe (Papua), Charles Simaremare (Papua), Yanes Murib (Papua), Mervin Sadipun Komber (Papua Barat), Jacob Esau Komigi (Papua Barat), Mamberob Yosephus Rumakiek (Papua Barat), Chaidir Jafar (Papua Barat), Ahmad Nawardi (Jatim), Fahira Idris (DKI Jakarta)n Abdul Azis (Sumsel), Delis Julkarson Komite (Sulteng), dan Novita Anakotta (Maluku).
Usai pertemuan selama lebih dari dua jam, Didi Ardianto menyatakan diskusi dengan anggota DPD belum selesai. Setelah ini, para anggota DPD menemui Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan (PUK SP-KEP) SPSI PT Freeport Indonesia di kantor bupati Timika.
"Nanti malam mungkin akan dilanjutkan, karena pihak DPD sekarang akan bertemu dengan SPSI. Tadi kami menyampaikan fakta-fakta apa yang sebenarnya terjadi," kata Didi usai rapat bersama DPD.
Didi berharap anggota DPD bisa menyaring segala informasi yang didapat, sehingga tidak salah langkah saat mengambil keputusan. "Kami menyampaiakn fakta apa yang terjadi. Mudah-mudahan DPD tahu fakta dan tidak salah mengambil keputusan atau rekomendasi," tegasnya.
medcom.id, Timika: Manajemen PT Freeport Indonesia sudah menerangan kepada anggota DPD DKI soal apa yang terjadi dengan perusahaan itu sehingga memutuskan memberhentikan sejumlah karyawan. Dari penjelasan ini, DPD diharapkan tidak salah mengambil rekomendasi.
Anggota DPD dipimpin Nono Sampono bertemu Executive Vice President Human Resources PT Freeport Indonesia Achmad Didi Ardianto di Timika, Papua, Kamis 24 Agustus 2017. Pertemuan tersebut merupakan langkah awal DPD dalam mencari solusi atas aksi mogok dan pengerusakan oleh mantan karyawan PT. Freeport Indonesia.
Selain Nono, pertemuan itu dihadiri Mesakh Mirin (senator asal Papua), Edison Lambe (Papua), Charles Simaremare (Papua), Yanes Murib (Papua), Mervin Sadipun Komber (Papua Barat), Jacob Esau Komigi (Papua Barat), Mamberob Yosephus Rumakiek (Papua Barat), Chaidir Jafar (Papua Barat), Ahmad Nawardi (Jatim), Fahira Idris (DKI Jakarta)n Abdul Azis (Sumsel),
Delis Julkarson Komite (Sulteng), dan Novita Anakotta (Maluku).
Usai pertemuan selama lebih dari dua jam, Didi Ardianto menyatakan diskusi dengan anggota DPD belum selesai. Setelah ini, para anggota DPD menemui Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan (PUK SP-KEP) SPSI PT Freeport Indonesia di kantor bupati Timika.
"Nanti malam mungkin akan dilanjutkan, karena pihak DPD sekarang akan bertemu dengan SPSI. Tadi kami menyampaikan fakta-fakta apa yang sebenarnya terjadi," kata Didi usai rapat bersama DPD.
Didi berharap anggota DPD bisa menyaring segala informasi yang didapat, sehingga tidak salah langkah saat mengambil keputusan. "Kami menyampaiakn fakta apa yang terjadi. Mudah-mudahan DPD tahu fakta dan tidak salah mengambil keputusan atau rekomendasi," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)