medcom.id, Jakarta: Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bagi Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memiliki makna penting. Pancasila harus dijadikan acuan dalam perilaku sehari-hari.
"Hari Kesaktian Pancasila jangan hanya dimaknai seremonial belaka, yang lebih penting dari itu semua adalah menjadikan Pancasila perilaku sehari-hari dalam berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat,” ujar Zulkifli, di Jakarta, Minggu 1 Oktober 2017.
Zulkifli menegaskan pentingnya Pancasila menjadi perilaku sehari-hari masyarakat dan khususnya menjadi perilaku penyelenggara negara. Sayangnya, Pancasila kini sering disalahartikan oleh para penyelenggara negara untuk memenuhi kepentingan pribadi.
Maka tak heran jika mereka malah melakukan korupsi dan akhirnya ditangkap KPK. "Bayangkan dalam dua minggu ada empat bupati dan dua wali kota ditangkap KPK, di mana Pancasilanya? Ini artinya Pancasila tidak dijadikan perilaku dalam mengemban amanat sebagai kepala daerah,” katanya.
Di sisi lain, Ketua Umum PAN itu kembali mengingatkan bahwa pengkhianatan gerakan Komunis G30SPKI merupakan fakta sejarah yang tidak boleh terulang.
“Amanat Pancasila jelas dan tegas bangsa Indonesia melarang Komunis dan gerakannya. Larangan itu juga ditegaskan dalam TAP MPRS XXV Tahun 1966. Ini dasar yang sangat kuat,” pungkasnya.
medcom.id, Jakarta: Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bagi Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memiliki makna penting. Pancasila harus dijadikan acuan dalam perilaku sehari-hari.
"Hari Kesaktian Pancasila jangan hanya dimaknai seremonial belaka, yang lebih penting dari itu semua adalah menjadikan Pancasila perilaku sehari-hari dalam berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat,” ujar Zulkifli, di Jakarta, Minggu 1 Oktober 2017.
Zulkifli menegaskan pentingnya Pancasila menjadi perilaku sehari-hari masyarakat dan khususnya menjadi perilaku penyelenggara negara. Sayangnya, Pancasila kini sering disalahartikan oleh para penyelenggara negara untuk memenuhi kepentingan pribadi.
Maka tak heran jika mereka malah melakukan korupsi dan akhirnya ditangkap KPK. "Bayangkan dalam dua minggu ada empat bupati dan dua wali kota ditangkap KPK, di mana Pancasilanya? Ini artinya Pancasila tidak dijadikan perilaku dalam mengemban amanat sebagai kepala daerah,” katanya.
Di sisi lain, Ketua Umum PAN itu kembali mengingatkan bahwa pengkhianatan gerakan Komunis G30SPKI merupakan fakta sejarah yang tidak boleh terulang.
“Amanat Pancasila jelas dan tegas bangsa Indonesia melarang Komunis dan gerakannya. Larangan itu juga ditegaskan dalam TAP MPRS XXV Tahun 1966. Ini dasar yang sangat kuat,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ROS)