Jakarta: Ketua Umum Partai Hanura kubu Manhattan, Oesman Sapta Odang (OSO) balik menuding Partai Hanura kubu Ambhara pimpinan Sarifuddin Sudding. Menurut OSO, kubu tersebut menerima uang dari para calon Kepala Daerah.
"Saya punya bukti. Mereka enggak punya bukti. Saya punya bukti bahwa mereka punya uang dari peserta, ada buktinya kok," kata OSO di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu, 21 Januari 2018.
OSO bakal memanggil auditor dari internal dan eksternal partai untuk membuktikannya. Dia mengklaim hal ini dilakukan sesuai permintaan Dewan Pendiri Hanura, agar dilakukan audit dari 2010 hingga 2020.
"Saya setuju sekali. Hal yang menjadi fitnah akan menjadi jelas. Dan saya akan menunjuk segera accounting intern dan eksternal supaya tidak ada fitnah," tutur dia.
Bukti transfer ini akan menjadi pegangan dalam membuktikan adanya praktek mahar di kubu lawan. Selain itu, uang-uang yang seharusnya masuk partai namun tidak, akan segera diumumkan. Lebih lanjut OSO juga menyebut apapun bentuk dana untuk partai, maka harus masuk ke kantong partai.
"Enggak boleh masuk kantong sendiri. Haram itu. Kalau ke partai berapapun sumbangan ikhlas tulus ada dalam UUD yang tidak mengikat boleh menyumbang," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua DPP Hanura kubu Ambhara, Sudewo menuding OSO meminta uang pada sejumlah uang pada calon kepala daerah. Dana yang terkumpul sekira Rp200 miliar itu ditransfer ke rekening OSO Sekuritas. Ia menyebut memiliki saksi kunci terkait tindakan Ketum Hanura kubu Manhattan tersebut.
Mantan Bendahara Umum Hanura, Beni Pranato dikatakan siap memberi bukti dan keterangan mengenai sikap OSO. Saat pemindahan dana, Beni diperintahkan mengirim uang yang terkumpul ke rekening OSO Sekuritas.
Jakarta: Ketua Umum Partai Hanura kubu Manhattan, Oesman Sapta Odang (OSO) balik menuding Partai Hanura kubu Ambhara pimpinan Sarifuddin Sudding. Menurut OSO, kubu tersebut menerima uang dari para calon Kepala Daerah.
"Saya punya bukti. Mereka enggak punya bukti. Saya punya bukti bahwa mereka punya uang dari peserta, ada buktinya kok," kata OSO di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu, 21 Januari 2018.
OSO bakal memanggil auditor dari internal dan eksternal partai untuk membuktikannya. Dia mengklaim hal ini dilakukan sesuai permintaan Dewan Pendiri Hanura, agar dilakukan audit dari 2010 hingga 2020.
"Saya setuju sekali. Hal yang menjadi fitnah akan menjadi jelas. Dan saya akan menunjuk segera
accounting intern dan eksternal supaya tidak ada fitnah," tutur dia.
Bukti transfer ini akan menjadi pegangan dalam membuktikan adanya praktek mahar di kubu lawan. Selain itu, uang-uang yang seharusnya masuk partai namun tidak, akan segera diumumkan. Lebih lanjut OSO juga menyebut apapun bentuk dana untuk partai, maka harus masuk ke kantong partai.
"Enggak boleh masuk kantong sendiri. Haram itu. Kalau ke partai berapapun sumbangan ikhlas tulus ada dalam UUD yang tidak mengikat boleh menyumbang," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua DPP Hanura kubu Ambhara, Sudewo menuding OSO meminta uang pada sejumlah uang pada calon kepala daerah. Dana yang terkumpul sekira Rp200 miliar itu ditransfer ke rekening OSO Sekuritas. Ia menyebut memiliki saksi kunci terkait tindakan Ketum Hanura kubu Manhattan tersebut.
Mantan Bendahara Umum Hanura, Beni Pranato dikatakan siap memberi bukti dan keterangan mengenai sikap OSO. Saat pemindahan dana, Beni diperintahkan mengirim uang yang terkumpul ke rekening OSO Sekuritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SCI)