medcom.id, Jakarta: Panitia Khusus (Pansus) RUU Pemilihan Umum di DPR berencana melakukan kunjungan kerja ke Jerman dan Meksiko. Walau banyak muncul kritikan, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai kunker ini akan bermanfaat.
"Negara yang dituju menurut saya sudah tepat," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu 1 Maret 2017.
Jerman merupakan negara dengan demokrasi maju. Sementara Meksiko juga tak kalah baik terkait tata kelola negara. Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan yang tertib, serta pengawasan keuangan pemilu yang tertib. Sehingga menurut dirinya, Indonesia patut belajar dari Meksiko.
"KPU-nya (Meksiko) sangat ketat, termasuk di dalam political financing," kat politikus Gerindra ini.
Fadli menilai kunker tak akan mengganggu proses pembahasan RUU Pemilu. Kunker yang direncanakan harus selesai pada bulan April tak akan tergeser karena kunjungan yang dijadwalkan berlangsung pada 10 Maret 2017.
"Kunkernya kan cuma 4-5 hari," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Panitia Khusus (Pansus) RUU Pemilihan Umum di DPR berencana melakukan kunjungan kerja ke Jerman dan Meksiko. Walau banyak muncul kritikan, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai kunker ini akan bermanfaat.
"Negara yang dituju menurut saya sudah tepat," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu 1 Maret 2017.
Jerman merupakan negara dengan demokrasi maju. Sementara Meksiko juga tak kalah baik terkait tata kelola negara. Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan yang tertib, serta pengawasan keuangan pemilu yang tertib. Sehingga menurut dirinya, Indonesia patut belajar dari Meksiko.
"KPU-nya (Meksiko) sangat ketat, termasuk di dalam
political financing," kat politikus Gerindra ini.
Fadli menilai kunker tak akan mengganggu proses pembahasan RUU Pemilu. Kunker yang direncanakan harus selesai pada bulan April tak akan tergeser karena kunjungan yang dijadwalkan berlangsung pada 10 Maret 2017.
"Kunkernya kan cuma 4-5 hari," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)