Jakarta: Kebijakan pemerintah membuka kembali keran ekspor produk minyak sawit termasuk minyak goreng dan CPO didukung. Kebijakan ini dinilai sebagai langkah peduli terhadap 17 juta petani sawit.
"Saya melihat Presiden (Joko Widodo) peduli terhadap 17 juta petani sawit dan dia merasakan petani menderita dengan larangan ekspor ini yang kemudian mengambil kebijakan ini walau pun belum maksimal," kata anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade saat dihubungi, Kamis, 19 Mei 2022.
Harga minyak curah rata-rata sudah turun namun masih berada di atas HET Rp14 ribu. Sehingga, pemerintah harus lebih tegas untuk mencapai target tersebut.
"Kami dukung keputusan itu tapi pemerintah serius untuk mencapai HET Rp14 ribu. Lalu apa langkah pemerintah, Kemendag agar itu terwujud dan masyarakat betul-betul bisa menikmati harga minta goreng curah," kata dia.
Baca: Jokowi Buka Kembali Ekspor Minyak Goreng
Sementara itu, anggota Komisi VI DPR Achmad Baidowi meminta pemerintah memastikan ketersediaan bahan bakur minyak goreng aman. Sehingga, tidak terjadi kelangkaan bahan baku di kemudian hari.
"Memang serba dilematis ketika larangan ekspor sawit maka harga sawit anjlok di lapangan. Setidaknya keinginan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri sebetulnya sudah banyak sehingga tidak ada cerita bahwa nanti kelangkaan bahan baku. Ini yang saya pikir harus menjadi perhatian semua pihak," tegas dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan membuka kembali ekspor minyak goreng pada Senin, 23 Mei 2022. Keputusan tersebut diambil setelah melihat adanya pasokan di dalam negeri yang terus bertambah sehingga membuat harga di tingkat konsumen turun.
"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan adanya 17 juta tenaga keja di industri sawit, baik petani, pekerja dan tenaga pendukung lainnya, saya putuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin, 23 Mei 2022," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 19 Mei 2022.
Dari hasil pengecekan langsung di lapangan, Kepala Negara menemukan fakta stok minyak goreng terus bertumbuh sejak larangan ekspor diberlakukan pada 27 April 2022. Pada Maret, sebelum adanya penutupan penjualan komoditas itu ke luar negeri, ketersediaan minyak goreng di dalam negeri hanya 64,5 ribu ton.
Padahal, kebutuhan nasional per bulan mencapai 194 ribu ton. Saat ini, setelah restriksi dilakukan hampir satu bulan pasokan sudah tumbuh ke angka 211 ribu ton.
Jakarta: Kebijakan pemerintah membuka kembali keran ekspor produk
minyak sawit termasuk minyak goreng dan
CPO didukung. Kebijakan ini dinilai sebagai langkah peduli terhadap 17 juta petani sawit.
"Saya melihat Presiden (Joko Widodo) peduli terhadap 17 juta petani sawit dan dia merasakan petani menderita dengan larangan ekspor ini yang kemudian mengambil kebijakan ini walau pun belum maksimal," kata anggota
Komisi VI DPR Andre Rosiade saat dihubungi, Kamis, 19 Mei 2022.
Harga minyak curah rata-rata sudah turun namun masih berada di atas HET Rp14 ribu. Sehingga, pemerintah harus lebih tegas untuk mencapai target tersebut.
"Kami dukung keputusan itu tapi pemerintah serius untuk mencapai HET Rp14 ribu. Lalu apa langkah pemerintah, Kemendag agar itu terwujud dan masyarakat betul-betul bisa menikmati harga minta goreng curah," kata dia.
Baca:
Jokowi Buka Kembali Ekspor Minyak Goreng
Sementara itu, anggota Komisi VI DPR Achmad Baidowi meminta pemerintah memastikan ketersediaan bahan bakur minyak goreng aman. Sehingga, tidak terjadi kelangkaan bahan baku di kemudian hari.
"Memang serba dilematis ketika larangan ekspor sawit maka harga sawit anjlok di lapangan. Setidaknya keinginan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri sebetulnya sudah banyak sehingga tidak ada cerita bahwa nanti kelangkaan bahan baku. Ini yang saya pikir harus menjadi perhatian semua pihak," tegas dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan membuka kembali ekspor minyak goreng pada Senin, 23 Mei 2022. Keputusan tersebut diambil setelah melihat adanya pasokan di dalam negeri yang terus bertambah sehingga membuat harga di tingkat konsumen turun.
"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan adanya 17 juta tenaga keja di industri sawit, baik petani, pekerja dan tenaga pendukung lainnya, saya putuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin, 23 Mei 2022," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 19 Mei 2022.
Dari hasil pengecekan langsung di lapangan, Kepala Negara menemukan fakta stok minyak goreng terus bertumbuh sejak larangan ekspor diberlakukan pada 27 April 2022. Pada Maret, sebelum adanya penutupan penjualan komoditas itu ke luar negeri, ketersediaan minyak goreng di dalam negeri hanya 64,5 ribu ton.
Padahal, kebutuhan nasional per bulan mencapai 194 ribu ton. Saat ini, setelah restriksi dilakukan hampir satu bulan pasokan sudah tumbuh ke angka 211 ribu ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)