Jakarta: Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan strategi menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Upaya itu penting lantaran pesta demokrasi diprediksi rawan konflik.
"Pertama, masa kampanye sekarang 75 hari. Pengalaman yang lalu (Pemilu 2019) kan lama, tujuh bulan," kata Tito dalam Dialog Kebangsaan KPU, Bawaslu, dan BNPT bersama partai politik di Jakarta Selatan, Senin, 13 Maret 2023.
Tito mengatakan masa kampanye 75 hari sudah disepakati berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, DPR, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hingga Dewan Kehormatan Penyelenggata Pemilu (DKPP).
"Masa kampanye adalah masa rawan terjadinya polarisasi. Ini (kampanye 75 hari) akan mengurangi potensi keterbelahan," ujar Tito.
Mantan Kapolri itu menyebut strategi kedua ialah menggaungkan nilai-nilai kebangsaan asli Indonesia. Contohnya pluralisme, kebhinekaan, dan persatuan bangsa.
"Ini harus terus didengungkan oleh semua pihak yang peduli kepada bangsa," ujar dia.
Tito menuturkan upaya itu bisa diwujudkan dengan acara formal seperti diskusi. Kemudian, cara informal seperti lewat tarian dan olahraga.
"Selain itu di platform yang lebih rawan lagi yaitu media sosial atau media konvensional," jelas dia.
Tito optimistis Pemilu 2024 berjalan aman, damai, dan sukses. Asalkan seluruh pihak berkomitmen mewujudkan hal tersebut.
"Kalau gaung persatuan bangsa lebih besar, otomatis mereka yang menaikkan isu politik identitas jadi musuh bersama," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Menteri Dalam Negeri (
Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan strategi menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Upaya itu penting lantaran pesta demokrasi diprediksi rawan konflik.
"Pertama, masa kampanye sekarang 75 hari. Pengalaman yang lalu (Pemilu 2019) kan lama, tujuh bulan," kata Tito dalam Dialog Kebangsaan
KPU, Bawaslu, dan BNPT bersama partai politik di Jakarta Selatan, Senin, 13 Maret 2023.
Tito mengatakan masa kampanye 75 hari sudah disepakati berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, DPR, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hingga Dewan Kehormatan Penyelenggata Pemilu (DKPP).
"Masa kampanye adalah masa rawan terjadinya polarisasi. Ini (kampanye 75 hari) akan mengurangi potensi keterbelahan," ujar
Tito.
Mantan Kapolri itu menyebut strategi kedua ialah menggaungkan nilai-nilai kebangsaan asli Indonesia. Contohnya pluralisme, kebhinekaan, dan persatuan bangsa.
"Ini harus terus didengungkan oleh semua pihak yang peduli kepada bangsa," ujar dia.
Tito menuturkan upaya itu bisa diwujudkan dengan acara formal seperti diskusi. Kemudian, cara informal seperti lewat tarian dan olahraga.
"Selain itu di platform yang lebih rawan lagi yaitu media sosial atau media konvensional," jelas dia.
Tito optimistis Pemilu 2024 berjalan aman, damai, dan sukses. Asalkan seluruh pihak berkomitmen mewujudkan hal tersebut.
"Kalau gaung persatuan bangsa lebih besar, otomatis mereka yang menaikkan isu politik identitas jadi musuh bersama," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)