Jakarta: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berjanji segera meremajakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Peremajaan alutsista ini menyusul insiden hilang kontak KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali, Rabu dini hari, 21 April 2021.
"Ini sedang kita rampungkan, kita sedang menyusun, sedang memperbaiki. Dan, insyaallah dalam dua, tiga minggu ini kita bersama dengan Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto) akan merampungkan, dan kita laporkan ke Presiden (Joko Widodo)," kata Prabowo dalam konferensi pers di Lanud Ngurah Rai Bali, Kamis, 22 April 2021.
Prabowo mengatakan Presiden sudah memerintahkannya bersama pimpinan TNI untuk menyusun rencana induk kemampuan pertahanan hingga 25 tahun ke depan. Perintah itu disampaikan Presiden setahun yang lalu.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menyampaikan investasi dalam bidang pertahanan akan dilakukan lebih besar. Investasi pertahanan dipastikan tidak akan memengaruhi usaha pemerintah dalam pembangunan kesejahteraan.
Menurut dia, pimpinan negara selalu dilema karena dihadapkan antara mengutamanan pembangunan kesejahteraan dan menjaga kedaulatan. Namun, dia memastikan pengadaan alutsista ke depan akan dikelola lebih tertib dan efisien.
Prabowo menyadari banyak alutsista yang mengalami kondisi keterpaksaan. Sebab, anggaran lebih diutamakan untuk pembangunan kesejahteraan ketimbang peremajaan alutsista.
"Tapi sekarang ini mendesak, kita harus moderenisasi alutsista lebih cepat lagi. Kami yakin, saya yakin, bahwa dalam waktu dekat bisa kita modernisasi untuk tiga angkatan, darat, laut, dan udara," ungkapnya.
Baca: 5 Kapal dan Helikopter TNI AL Cari KRI Nanggala
Kapal KRI Nanggala-402 hilang kontak saat latihan penembakan torpedo di perairan utara Bali, Rabu dini hari, 21 April 2021. Kapal selam itu membawa 53 awak (49 ABK, satu komandan kapal, dan tiga orang artileri senjata angkatan laut atau arsenal).
TNI telah mengetahui titik koordinat keberadaan kapal tersebut. Kapal selam itu diduga berada di palung laut sedalam 700 meter.
Sejumlah armada dikerahkan mencari KRI Nanggala-402. Yakni KRI Rigel-933, KRI REM-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Dipenogoro-365, KRI DR Soeharso, dan Helikopter Panther.
TNI juga mengerahkan 400 personel untuk mencari KRI Nanggala-402. Ratusan prajutit TNI AL itu akan menyisir perairan Bali.
Jakarta: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berjanji segera meremajakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Peremajaan
alutsista ini menyusul insiden hilang kontak KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali, Rabu dini hari, 21 April 2021.
"Ini sedang kita rampungkan, kita sedang menyusun, sedang memperbaiki. Dan, insyaallah dalam dua, tiga minggu ini kita bersama dengan Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto) akan merampungkan, dan kita laporkan ke Presiden (Joko Widodo)," kata Prabowo dalam konferensi pers di Lanud Ngurah Rai Bali, Kamis, 22 April 2021.
Prabowo mengatakan Presiden sudah memerintahkannya bersama pimpinan TNI untuk menyusun rencana induk kemampuan pertahanan hingga 25 tahun ke depan. Perintah itu disampaikan Presiden setahun yang lalu.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menyampaikan investasi dalam bidang pertahanan akan dilakukan lebih besar. Investasi pertahanan dipastikan tidak akan memengaruhi usaha pemerintah dalam pembangunan kesejahteraan.
Menurut dia, pimpinan negara selalu dilema karena dihadapkan antara mengutamanan pembangunan kesejahteraan dan menjaga kedaulatan. Namun, dia memastikan pengadaan alutsista ke depan akan dikelola lebih tertib dan efisien.
Prabowo menyadari banyak alutsista yang mengalami kondisi keterpaksaan. Sebab, anggaran lebih diutamakan untuk pembangunan kesejahteraan ketimbang peremajaan alutsista.
"Tapi sekarang ini mendesak, kita harus moderenisasi alutsista lebih cepat lagi. Kami yakin, saya yakin, bahwa dalam waktu dekat bisa kita modernisasi untuk tiga angkatan, darat, laut, dan udara," ungkapnya.
Baca: 5 Kapal dan Helikopter TNI AL Cari KRI Nanggala
Kapal KRI Nanggala-402 hilang kontak saat latihan penembakan torpedo di perairan utara Bali, Rabu dini hari, 21 April 2021. Kapal selam itu membawa 53 awak (49 ABK, satu komandan kapal, dan tiga orang artileri senjata angkatan laut atau arsenal).
TNI telah mengetahui titik koordinat keberadaan kapal tersebut. Kapal selam itu diduga berada di palung laut sedalam 700 meter.
Sejumlah armada dikerahkan mencari KRI Nanggala-402. Yakni KRI Rigel-933, KRI REM-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Dipenogoro-365, KRI DR Soeharso, dan Helikopter Panther.
TNI juga mengerahkan 400 personel untuk mencari KRI Nanggala-402. Ratusan prajutit TNI AL itu akan menyisir perairan Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)