medcom.id, Jakarta: Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shibab mengadu ke DPR. Ia datang bersama anggota Gerakan Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).
Rizieq ingin menceritakan ketika memenuhi panggilan kedua Polda Jawa Barat terkait laporan penghinaan terhadap Pancasila yang berujung penyerangan dan penganiayaan oleh ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) terhadap massa FPI. "Kedatangan kami ke Komisi III dalam rangka untuk membahas atau menyampaikan persoalan yang telah kami sampaikan kemarin di Mabes Polri," kata Rizieq sebelum diterima Panja Penegakan Hukum Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Menurut Rizieq, beberapa tuntutan yang disampaikan ke Mabes Polri patut disampaikan ke Komisi Hukum sebagai mitra kepolisian. Mereka meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan atas dugaan pembiaran penyerangan dan penganiayaan.
Saat ini, Rizieq bersama GNPF-MUI tengah melakukan audiensi dengan Panja Penegakan Hukum yang diketuai politikus Gerindra Desmond Junaidi Mahesa.
Ribuan anggota FPI menggelar unjuk rasa di depan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, kemarin. Tak hanya menuntut pencopotan Anton, mereka juga menyampaikan beberapa aspirasi.
Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Rikwanto menjelaskan, massa meminta Polda Jabar tak lagi melakukan pembiaran atas indikasi adanya ormas yang melakukan tindakan anarkistis. Mereka juga meminta polisi tak berpolitik dan tebang pilih dalam penanganan kasus.
Polisi juga harus memantau lapangan atas indikasi kebangkitan PKI. "Dan menyayangkan insiden pengrusakan dan penganiayaan terhadap anggota FPI oleh GMBI di wilayah hukum Polda (Jabar)," jelas Rikwanto, kemarin.
Rikwanto menegaskan, dirinya menemui demonstran mewakili pimpinan Polri yang sedang mengikuti Rapim TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap. Jenderal bintang satu ini berjanji akan meneruskan protes itu ke atasan.
Pengunjuk rasa, kata Rikwanto, berasal dari FPI, MUI, dan ormas lain dari Jakarta maupun Jawa Barat. Total pedemo diperkirakan 1.500 orang.
medcom.id, Jakarta: Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shibab mengadu ke DPR. Ia datang bersama anggota Gerakan Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).
Rizieq ingin menceritakan ketika memenuhi panggilan kedua Polda Jawa Barat terkait laporan penghinaan terhadap Pancasila yang berujung penyerangan dan penganiayaan oleh ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) terhadap massa FPI. "Kedatangan kami ke Komisi III dalam rangka untuk membahas atau menyampaikan persoalan yang telah kami sampaikan kemarin di Mabes Polri," kata Rizieq sebelum diterima Panja Penegakan Hukum Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Menurut Rizieq, beberapa tuntutan yang disampaikan ke Mabes Polri patut disampaikan ke Komisi Hukum sebagai mitra kepolisian. Mereka meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan atas dugaan pembiaran penyerangan dan penganiayaan.
Saat ini, Rizieq bersama GNPF-MUI tengah melakukan audiensi dengan Panja Penegakan Hukum yang diketuai politikus Gerindra Desmond Junaidi Mahesa.
Ribuan anggota FPI menggelar unjuk rasa di depan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, kemarin. Tak hanya menuntut pencopotan Anton, mereka juga menyampaikan beberapa aspirasi.
Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Rikwanto menjelaskan, massa meminta Polda Jabar tak lagi melakukan pembiaran atas indikasi adanya ormas yang melakukan tindakan anarkistis. Mereka juga meminta polisi tak berpolitik dan tebang pilih dalam penanganan kasus.
Polisi juga harus memantau lapangan atas indikasi kebangkitan PKI. "Dan menyayangkan insiden pengrusakan dan penganiayaan terhadap anggota FPI oleh GMBI di wilayah hukum Polda (Jabar)," jelas Rikwanto, kemarin.
Rikwanto menegaskan, dirinya menemui demonstran mewakili pimpinan Polri yang sedang mengikuti Rapim TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap. Jenderal bintang satu ini berjanji akan meneruskan protes itu ke atasan.
Pengunjuk rasa, kata Rikwanto, berasal dari FPI, MUI, dan ormas lain dari Jakarta maupun Jawa Barat. Total pedemo diperkirakan 1.500 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)