medcom.id, Nusa Dua: Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, sudah resmi dibuka. Tiga pukulan dilayangkan Ketua Umum Aburizal Bakrie, ke sebuah gong yang tak jauh dari podium, tempat Aburizal berdiri dan menyampaikan sambutan.
Di akhir sambutannya, Ical, sapaan akrab Aburizal, menyampaikan tiga pantun. Isi pantun rupanya ditujukan untuk Presidium Penyelamat Golkar, yang digawangi Agung Laksono dan kawan-kawan. Padahal, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham menyebut Ical hanya tertawa dengan ulah dan tak menganggap serius Presidium itu.
Ical dan loyalisnya, digempur habis-habisan oleh tim yang digawangi, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agun Gunadjar Sudarsa, Agus Gumiwang, Zainuddin Amali, Laurens Siburian, Ibnu Munzir dan Yorrys Raweyai. Mereka melawan Ical dari berbagai penjuru. Ical pun rupanya geram. Kegeraman itu dituliskan Ical dalam tiga pantun yang dibacakan di Munas. Berikut pantun politik dari Ical..
#1
Jangan merajuk di Pulau Bali,
Bergoyang sendiri di dalam kedai,
Mari kawan sadar kembali,
Ayo bersama besarkan partai.
#2
Di Kintamani senyum terkembang,
Manis rupawan adinda tersayang,
Sudah lama kita berkawan,
Jangan menggunting dalam lipatan.
#3
Di Nusa Dua berbagi hati,
Kembang kemuning semerbak mekar,
Mari bung teguhkan hati,
Majukan negeri majukan Golkar.
medcom.id, Nusa Dua: Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, sudah resmi dibuka. Tiga pukulan dilayangkan Ketua Umum Aburizal Bakrie, ke sebuah gong yang tak jauh dari podium, tempat Aburizal berdiri dan menyampaikan sambutan.
Di akhir sambutannya, Ical, sapaan akrab Aburizal, menyampaikan tiga pantun. Isi pantun rupanya ditujukan untuk Presidium Penyelamat Golkar, yang digawangi Agung Laksono dan kawan-kawan. Padahal, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham menyebut Ical hanya tertawa dengan ulah dan tak menganggap serius Presidium itu.
Ical dan loyalisnya, digempur habis-habisan oleh tim yang digawangi, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agun Gunadjar Sudarsa, Agus Gumiwang, Zainuddin Amali, Laurens Siburian, Ibnu Munzir dan Yorrys Raweyai. Mereka melawan Ical dari berbagai penjuru. Ical pun rupanya geram. Kegeraman itu dituliskan Ical dalam tiga pantun yang dibacakan di Munas. Berikut pantun politik dari Ical..
#1
Jangan merajuk di Pulau Bali,
Bergoyang sendiri di dalam kedai,
Mari kawan sadar kembali,
Ayo bersama besarkan partai.
#2
Di Kintamani senyum terkembang,
Manis rupawan adinda tersayang,
Sudah lama kita berkawan,
Jangan menggunting dalam lipatan.
#3
Di Nusa Dua berbagi hati,
Kembang kemuning semerbak mekar,
Mari bung teguhkan hati,
Majukan negeri majukan Golkar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)