Menteri Marwan Jafar (Foto:MI/Panca Syurkani)
Menteri Marwan Jafar (Foto:MI/Panca Syurkani)

Menteri Desa Akui Ada 10 Desa yang Mengancam Pindah Warga Negara

Achmad Zulfikar Fazli • 11 November 2014 20:47
medcom.id, Jakarta: Ekonomi masih menjadi masalah utama bagi warga negara Indonesia di wilayah pembatasan, terutama yang terjadi di 10 desa di Long Apari, Kabupaten Mahakam Hulu, Kalimantan Timur. Warga di 10 desa yang berbatasan dengan Malaysia ini dikabarkan mengancam akan berpindah warga negara karena kelaparan akibat kemarau yang berkepanjangan dan minimnya infrastruktur di kawasan itu.
 
Warga di 10 Desa di Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Hulu, Kalimantan Timur, yang dikabarkan mengancam lepas dari Indonesia yakni Desa Long Pananeh I, Long Pananeh II, Long Pananeh III, Tiong Ohang, Tiong Buu, Noha Tifab, Long Apari, Long Kerioq, Noha Silat, dan Desa Noha.
 
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar pun mengakui memang terdapat ketimpangan segi ekonomi maupun infrastruktur pada desa-desa yang berada di wilayah perbatasan dengan negara lain, seperti jalanan dan kesehatan.

Marwan pun mengatakan pihaknya akan mencoba meninjau langsung lokasi tersebut dengan mengirimkan tim untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di 10 desa tersebut.
 
"Kita kirim advan kesana untuk memantau langsung. Kondisinya memang jauh sekali, ada ketimpangan. Tingkat level ekonomi juga sama (ada ketimpangan). Banyak hal disitu," kata Marwan di Kementerian PDT dan Transmigrasi saat ditemui di Jakarta, Selasa (11/11/2014).
 
Selain itu, ia pun telah melakukan koordinasi dengan Menko Polhukam Tedjo Edhi Purdijatno untuk bekerjasama guna menyelesaikan permasalahan yang ada di wilayah perbatasan. Marwan juga berjanji akan segera mengunjungi lokasi tersebut.
 
"Insya allah saya akan terjun langsung kesana. Nanti akan saya agendakan kesana," tandas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan