Dikritik Legislator, Pertamedika Klaim Sudah Sewa 1.600 Tempat Tidur Penginapan

Jakarta: Anggota Komisi VI DPR Evita Nursanty mengkritisi respons PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) Indonesia Healthcare (IHC) terhadap lonjakan kasus covid-19. Sejumlah langkah yang diambil dinilai tak sesuai dengan kondisi darurat seperti sekarang. Salah satu rencana yang dikritisi, yaitu membangun sejumlah rumah sakit (RS) dan fasilitas kesehatan lainnya. Dia menilai langkah tersebut lebih cocok untuk jangka panjang. "Ibu (Direktur Utama PT Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat) masih memikir membangun, membangun, membangun (fasilitas kesehatan). Sekarang, dalam situasi darurat ini seharusnya bisa mencari solusi yang terdekat," kata Evita dalam rapat dengar pendapat (RDP) virtual bersama Komisi VI, Selasa, 6 Juli 2021. Baca: Polisi Diminta Menegur Kepala Daerah yang Mengabaikan PPKM Darurat Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan seharusnya Pertamedika memanfaatkan sejumlah gedung yang menganggur akibat pandemi. Sekolah yang tak terpakai saat pandemi dinilai bisa dipakai. "Wong sekarang semuanya belajar online," ungkap dia. Selain itu, dia menganjurkan Pertamedika memanfaatkan hotel. Pasalnya, penginapan banyak yang kosong selama pandemi covid-19 mewabah di Indonesia. "Kenapa kita harus membangun kalau kita berpikiran untuk mengantisipasi kondisi darurat," ujar dia. Menanggapi kritik tersebut, Dirut Pertamedika Fathema menyampaikan pemanfaatan fasilitas lain untuk perawatan pasien covid1-9 sudah dilakukan. Bahkan, dia telah menyewa 1.600 tempat tidur di sejumlah penginapan untuk mengantisipasi kondisi darurat. "Kami sudah menggunakan (menyewa) berbagai macam wisma, hotel melati sudah kami pakai," kata Fathema. Namun, dia mengakui langkah tersebut belum mencukupi. Pasalnya, jumlah pasien terus meningkat. "Kami sudah lakukan hal tersebut (menyewa hotel), namun selalu saja kurang," ujar dia.