Jakarta: Ketua DPD Partai Gerindra DKI yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik memberi sinyal Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah DKI Jakarta tak lagi diperhitungkan dalam bursa calon wakil gubernur (cawagub). Ia meminta Sekda fokus di tugasnya saat ini.
"Sekda jadi Sekda saja," ujar dia saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 19 Desember 2019.
Taufik menyebutkan bahwa Saefullah sebaiknya fokus pada jabatannya sebagai Sekda. Ia telah berbicara langsung dan ada pertimbangan khusus tak memasukan nama Saefullah.
Taufik menjelaskan bahwa masa kepemimpinan gubernur habis pada 2022. Sementara jabatan Sekda adalah jabatan birokratis bukan jabatan politis yang dibatasi masa jabatannya.
"Anda bayangkan kalau seandainya Sekda ikut jadi wagub, kan berhenti juga (tahun 2022). Silahkan pertimbangkan, kita perlu DKI jalan terus," papar dia.
Meski masih belum ada titik terang, Taufik berharap sebelum tahun 2020 DKI sudah punya wagub. Paling lambat, Januari 2020 sudah diumumkan.
Pemilihan wagub berlangsung alot di DPRD DKI. Hingga anggota DPRD 2014-2019 turun jabatan, cawagub terpilih belum ditentukan. Awalnya, ada dua nama yang diajukan PKS, yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
Namun, Gerindra kemudian menyodorkan empat cawagub, yaitu Sekretaris Daerah DKI Saefullah, Dewan Penasihat Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Juliantono, dan Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Riza Patria. Mereka tengah menunggu restu PKS.
Jakarta: Ketua DPD Partai Gerindra DKI yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik memberi sinyal Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah DKI Jakarta tak lagi diperhitungkan dalam bursa calon wakil gubernur (cawagub). Ia meminta Sekda fokus di tugasnya saat ini.
"Sekda jadi Sekda saja," ujar dia saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 19 Desember 2019.
Taufik menyebutkan bahwa Saefullah sebaiknya fokus pada jabatannya sebagai Sekda. Ia telah berbicara langsung dan ada pertimbangan khusus tak memasukan nama Saefullah.
Taufik menjelaskan bahwa masa kepemimpinan gubernur habis pada 2022. Sementara jabatan Sekda adalah jabatan birokratis bukan jabatan politis yang dibatasi masa jabatannya.
"Anda bayangkan kalau seandainya Sekda ikut jadi wagub, kan berhenti juga (tahun 2022). Silahkan pertimbangkan, kita perlu DKI jalan terus," papar dia.
Meski masih belum ada titik terang, Taufik berharap sebelum tahun 2020 DKI sudah punya wagub. Paling lambat, Januari 2020 sudah diumumkan.
Pemilihan wagub berlangsung alot di DPRD DKI. Hingga anggota DPRD 2014-2019 turun jabatan, cawagub terpilih belum ditentukan. Awalnya, ada dua nama yang diajukan PKS, yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
Namun, Gerindra kemudian menyodorkan empat cawagub, yaitu Sekretaris Daerah DKI Saefullah, Dewan Penasihat Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Juliantono, dan Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Riza Patria. Mereka tengah menunggu restu PKS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)