Jakarta: Pengamat politik, Adiyana Slamet, meminta umat Muslim tidak tersinggung dengan pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi yang ingin menjadi menteri untuk lima agama. Sikap Fachrul dinilai untuk menjaga kolektivitas lima agama atau menjaga keberagaman antar umat beragama.
"Menag ini bicara tak hanya satu agama, misal Islam sebagai mayoritas, karena ada agama lainnya," kata Adiyana kepada Medcom.id, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2019.
Adiyana memahami pernyataan Fachrul menimbulkan gejolak di masyarakat. Pasalnya, selalu ada pihak yang ingin memperkeruh suasana untuk menyerang personal.
"Saya melihatnya itu masyarakat seolah mennyerang balik apa yang disampaikan Menag. Ya karena selama ini menteri agama dari basis organisasi keagamaan yang besar di Indonesia," kata Adiyana.
Penunjukan Fachrul sebagai menteri agama mengagetkan banyak pihak. Apalagi, Fachrul tidak aktif dalam kegiatan keagamaan.
Beberapa kiai dari Nahdlatul Ulama dikabarkan sempat kecewa dengan penunjukan Fachrul. Namun, Fachrul menilai Presiden Joko Widodo memiliki alasan khusus atas penunjukan ini.
"Mungkin Beliau melihat ada citra kalau militer itu pasti tegas, dan senang datang ke lapangan, dan berdialog langsung di lapangan, tidak hanya di belakang media," kata Fachrul dalam acara PrimeTalk MetroTV, Rabu, 23 Oktober 2019.
Sikap tegas dibutuhkan dalam memimpin Kementerian Agama. Tapi, Fachri memastikan tak akan menerapkan cara disiplin militer di Kementerian Agama.
"Mungkin itu citranya sehingga beliau itu mengharapkan saya mengambil langkah-langkah tegas namun tidak berarti menjadi brutal. Tapi tegas menunjukkan sikap kita sebagaimana mestinya," ujar Fachrul.
Jakarta: Pengamat politik, Adiyana Slamet, meminta umat Muslim tidak tersinggung dengan pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi yang ingin menjadi menteri untuk lima agama. Sikap Fachrul dinilai untuk menjaga kolektivitas lima agama atau menjaga keberagaman antar umat beragama.
"Menag ini bicara tak hanya satu agama, misal Islam sebagai mayoritas, karena ada agama lainnya," kata Adiyana kepada
Medcom.id, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2019.
Adiyana memahami pernyataan Fachrul menimbulkan gejolak di masyarakat. Pasalnya, selalu ada pihak yang ingin memperkeruh suasana untuk menyerang personal.
"Saya melihatnya itu masyarakat seolah mennyerang balik apa yang disampaikan Menag. Ya karena selama ini menteri agama dari basis organisasi keagamaan yang besar di Indonesia," kata Adiyana.
Penunjukan Fachrul sebagai menteri agama mengagetkan banyak pihak. Apalagi, Fachrul tidak aktif dalam kegiatan keagamaan.
Beberapa kiai dari Nahdlatul Ulama dikabarkan sempat kecewa dengan penunjukan Fachrul. Namun, Fachrul menilai Presiden Joko Widodo memiliki alasan khusus atas penunjukan ini.
"Mungkin Beliau melihat ada citra kalau militer itu pasti tegas, dan senang datang ke lapangan, dan berdialog langsung di lapangan, tidak hanya di belakang media," kata Fachrul dalam acara
PrimeTalk MetroTV, Rabu, 23 Oktober 2019.
Sikap tegas dibutuhkan dalam memimpin Kementerian Agama. Tapi, Fachri memastikan tak akan menerapkan cara disiplin militer di Kementerian Agama.
"Mungkin itu citranya sehingga beliau itu mengharapkan saya mengambil langkah-langkah tegas namun tidak berarti menjadi brutal. Tapi tegas menunjukkan sikap kita sebagaimana mestinya," ujar Fachrul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)