medcom.id, Jakarta: Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengaku kecewa dengan kualitas calon duta besar. Dia mengatakan kompetensi sebagian besar dari nama-nama itu di bawah ekspektasi.
"Baik-baik saja (uji kelayakan dan kepatutannya) walaupun banyak ekspektasi DPR ini belum terpenuhi," kata Mahfudz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (17/9/2015).
Menurut Mahfudz, kompetensi sebagian calon dubes kurang mumpuni untuk mewakili negara. Komisi I DPR yang selama empat hari ini menguji mereka juga masih ragu terkait penjelasan sejumlah calon ihwal target menjalankan misi diplomasi mereka ke negara sahabat.
"Mengenai garis kebijakan politik luar negeri untuk beberapa negara, yang memang punya bobot politik yang tinggi dari 33 calon," lanjut dia.
Namun, ia enggan memberikan penilaian terkait berapa banyak calon dubes yang dianggap tidak layak. "Secara pribadi tidak bisa memberikan penilaian itu. Karena ini kan penilaian komisi," ucap dia.
Sejauh ini, komisi I masih melanjutkan uji kelayakan dan kepatutan terhadap beberapa calon Dubes. Sore ini, rencananya Komisi I akan menggelar rapat pleno terkait hasil uji kelayakan dan kepatutan yang telah dilakukan selama empat hari ini.
Berikut daftar lengkap nama calon yang diajukan ke DPR.
1. Hasan Bagis, S.E., M.Sc, untuk Uni Emirat Arab
2. Dra. Hj. Safira Machrusah, M.A. untuk Aljazair
3. Drs. Bambang Antarikso, M.A., untuk Irak
4. Drs. H. Husnan Bey Fananie, M.A, untuk Azerbaijan
5. Drs. Ahmad Rusdi, untuk Kerajaan Thailand
6. Drs. Yuri Octavian Thamrin, untuk Kerajaan Belgia dan merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa
7. Drs. Helmy Fauzi, untuk Republik Mesir
8. Mayjen TNI (Purn) Mochammad Luthfie Wittoeng, untuk Republik Bolivarian Venezuela
9. Mansyur Pangeran, S.H. untuk Republik Senegal
10. Drs. I Gusti Agung Wesaka Puja, M.A., untuk Kerajaan Belanda merangkap OPCW
11. Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehab, S.IP., untuk Qatar
12. Ibnu Hadi, S.E, M.Ec, untuk Republik Sosialis Vietnam
13. Alfred Tanduk Palembangan, S.H., untuk Republik Kuba
14. Wiwiek Setyawati Firman, S.H., untuk Republik Finlandia
15. Drs. Iwan Suyudhie Amri, untuk Republik Islam Pakistan
16. Muhammad Ibnu Said, S.H., untuk Kerajaan Denmark
17. Dr. Rizal Sukma, untuk Kerajaan Inggris merangkap Republik Irlandia
18. Drs. Tito Dos Santos Baptista, untuk Republik Mozambique
19. Drs. Mohammad Wahid Supriyadi, untuk Federasi Rusia
20. Musthofa Taufik Abdul Latif, B.A., M.A., untuk Kesultanan Oman
21. Drs. R Soehardjono Sastromihardjo, M.A., untuk Republik Kenya
22. Marsekal Madya TNI (Purn) Budhy Santoso, S.E., untuk Republik Panama
23. Dian Triansyah Djani, S.E., M.A., Perutusan Tetap PBB
24. Dra. Diennaryati Tjokrisuprihatono, M.Psi., untuk Republik Ekuador
25. Drs. H. Agus Maftuh Abegebriel, M.A., untuk Kerajaan Arab Saudi
26. Amelia Achmad Yani, untuk Bosnia-Herzegovina
27. I Gede Ngurah Swajaya, S.H., M.A., untuk Republik Singapura
28. Sri Astari Rasjid, untuk Republik Bulgaria
29. R Bagas Hapsoro, S.H., M..A., untuk Kerajaan Swedia
30. Octavino Alimudin, S.H., LL.M., untuk Republik Islam Iran
31. Drs. Antonius Agus Sriyono, untuk Tahta Suci Vatican
32. Drs. Eddy Basuki, untuk Republik Namibia
33. Alexander Litaay untuk Republik Kroasia
medcom.id, Jakarta: Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengaku kecewa dengan kualitas calon duta besar. Dia mengatakan kompetensi sebagian besar dari nama-nama itu di bawah ekspektasi.
"Baik-baik saja (uji kelayakan dan kepatutannya) walaupun banyak ekspektasi DPR ini belum terpenuhi," kata Mahfudz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (17/9/2015).
Menurut Mahfudz, kompetensi sebagian calon dubes kurang mumpuni untuk mewakili negara. Komisi I DPR yang selama empat hari ini menguji mereka juga masih ragu terkait penjelasan sejumlah calon ihwal target menjalankan misi diplomasi mereka ke negara sahabat.
"Mengenai garis kebijakan politik luar negeri untuk beberapa negara, yang memang punya bobot politik yang tinggi dari 33 calon," lanjut dia.
Namun, ia enggan memberikan penilaian terkait berapa banyak calon dubes yang dianggap tidak layak. "Secara pribadi tidak bisa memberikan penilaian itu. Karena ini kan penilaian komisi," ucap dia.
Sejauh ini, komisi I masih melanjutkan uji kelayakan dan kepatutan terhadap beberapa calon Dubes. Sore ini, rencananya Komisi I akan menggelar rapat pleno terkait hasil uji kelayakan dan kepatutan yang telah dilakukan selama empat hari ini.
Berikut daftar lengkap nama calon yang diajukan ke DPR.
1. Hasan Bagis, S.E., M.Sc, untuk Uni Emirat Arab
2. Dra. Hj. Safira Machrusah, M.A. untuk Aljazair
3. Drs. Bambang Antarikso, M.A., untuk Irak
4. Drs. H. Husnan Bey Fananie, M.A, untuk Azerbaijan
5. Drs. Ahmad Rusdi, untuk Kerajaan Thailand
6. Drs. Yuri Octavian Thamrin, untuk Kerajaan Belgia dan merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa
7. Drs. Helmy Fauzi, untuk Republik Mesir
8. Mayjen TNI (Purn) Mochammad Luthfie Wittoeng, untuk Republik Bolivarian Venezuela
9. Mansyur Pangeran, S.H. untuk Republik Senegal
10. Drs. I Gusti Agung Wesaka Puja, M.A., untuk Kerajaan Belanda merangkap OPCW
11. Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehab, S.IP., untuk Qatar
12. Ibnu Hadi, S.E, M.Ec, untuk Republik Sosialis Vietnam
13. Alfred Tanduk Palembangan, S.H., untuk Republik Kuba
14. Wiwiek Setyawati Firman, S.H., untuk Republik Finlandia
15. Drs. Iwan Suyudhie Amri, untuk Republik Islam Pakistan
16. Muhammad Ibnu Said, S.H., untuk Kerajaan Denmark
17. Dr. Rizal Sukma, untuk Kerajaan Inggris merangkap Republik Irlandia
18. Drs. Tito Dos Santos Baptista, untuk Republik Mozambique
19. Drs. Mohammad Wahid Supriyadi, untuk Federasi Rusia
20. Musthofa Taufik Abdul Latif, B.A., M.A., untuk Kesultanan Oman
21. Drs. R Soehardjono Sastromihardjo, M.A., untuk Republik Kenya
22. Marsekal Madya TNI (Purn) Budhy Santoso, S.E., untuk Republik Panama
23. Dian Triansyah Djani, S.E., M.A., Perutusan Tetap PBB
24. Dra. Diennaryati Tjokrisuprihatono, M.Psi., untuk Republik Ekuador
25. Drs. H. Agus Maftuh Abegebriel, M.A., untuk Kerajaan Arab Saudi
26. Amelia Achmad Yani, untuk Bosnia-Herzegovina
27. I Gede Ngurah Swajaya, S.H., M.A., untuk Republik Singapura
28. Sri Astari Rasjid, untuk Republik Bulgaria
29. R Bagas Hapsoro, S.H., M..A., untuk Kerajaan Swedia
30. Octavino Alimudin, S.H., LL.M., untuk Republik Islam Iran
31. Drs. Antonius Agus Sriyono, untuk Tahta Suci Vatican
32. Drs. Eddy Basuki, untuk Republik Namibia
33. Alexander Litaay untuk Republik Kroasia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)