medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli memuji kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Susi membuat banyak perubahan selama 10 bulan menjadi menteri.
Salah satu terobosan Susi adalah kebijakan moratorium izin untuk kapal eks asing ukuran di atas 30 gross ton. Kebijakan ini membuat para nelayan lokal bisa menguasai lautnya sendiri.
"Saya angkat topi untuk ibu Susi. Kinerja Ibu Susi 10 bulan ini bagus sekali. Berkat langkah dia melakukan moratorium, nelayan bisa menghasilkan ikan lebih banyak. Dia melakukan shock therapy, tapi setelah itu dibenahi kelembagaannya, aturannya, kebijakannya," kata Rizal usai rapat koordinasi 2015 Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2015).
Terobosan lain Susi yang dipuji Rizal ialah prioritas anggaran di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ia menilai, Susi benar-benar memfokuskan anggaran untuk meningkatkan kemampuan nelayan.
"Tak asal buang-buang uang untuk kegiatan yang enggak jelas. Tapi fokus dalam pengeluaran untuk meningkatkan kemampuan nelayan," ujarnya.
Rizal memuji prinsip Susi, yakni pengelolaan kelautan dan perikanan harus menegakkan kedaulatan, berkelanjutan, dan mensejahterahkan bangsa. Prinsip ini diterjemahkan dengan baik dalam anggaran.
"Tidak ada negara besar jika tidak menghargai kedaulatan dan memperjuangkannya. Prinsip berkelanjutan, kekayaan alam ini bisa bertahan untuk anak cucu kita, kemudian sektor kelautan mesti membawa manfaat untuk kesejahteraan bangsa," kata Rizal.
Meski Wanita asal pangandaran ini hanya lulusan sekolah menengah pertama, namun, menurut Rizal, kemampuannya mengelola kelautan dan perikanan mengalahkan orang yang berpendidikan tinggi.
"Ibu Susi, walau pun pendidikannya rendah, dia street smart. Dan orang yang street smart sering mengalahkan orang yang pintar dari sekolah," ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli memuji kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Susi membuat banyak perubahan selama 10 bulan menjadi menteri.
Salah satu terobosan Susi adalah kebijakan moratorium izin untuk kapal eks asing ukuran di atas 30 gross ton. Kebijakan ini membuat para nelayan lokal bisa menguasai lautnya sendiri.
"Saya angkat topi untuk ibu Susi. Kinerja Ibu Susi 10 bulan ini bagus sekali. Berkat langkah dia melakukan moratorium, nelayan bisa menghasilkan ikan lebih banyak. Dia melakukan shock therapy, tapi setelah itu dibenahi kelembagaannya, aturannya, kebijakannya," kata Rizal usai rapat koordinasi 2015 Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2015).
Terobosan lain Susi yang dipuji Rizal ialah prioritas anggaran di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ia menilai, Susi benar-benar memfokuskan anggaran untuk meningkatkan kemampuan nelayan.
"Tak asal buang-buang uang untuk kegiatan yang enggak jelas. Tapi fokus dalam pengeluaran untuk meningkatkan kemampuan nelayan," ujarnya.
Rizal memuji prinsip Susi, yakni pengelolaan kelautan dan perikanan harus menegakkan kedaulatan, berkelanjutan, dan mensejahterahkan bangsa. Prinsip ini diterjemahkan dengan baik dalam anggaran.
"Tidak ada negara besar jika tidak menghargai kedaulatan dan memperjuangkannya. Prinsip berkelanjutan, kekayaan alam ini bisa bertahan untuk anak cucu kita, kemudian sektor kelautan mesti membawa manfaat untuk kesejahteraan bangsa," kata Rizal.
Meski Wanita asal pangandaran ini hanya lulusan sekolah menengah pertama, namun, menurut Rizal, kemampuannya mengelola kelautan dan perikanan mengalahkan orang yang berpendidikan tinggi.
"Ibu Susi, walau pun pendidikannya rendah, dia street smart. Dan orang yang street smart sering mengalahkan orang yang pintar dari sekolah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)