Banyak Startup PHK Karyawan, Wapres: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi

Pontianak: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan perusahaan rintisan (startup) akibat adanya resesi. Namun, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah strategis dalam mengadapi persoalan tersebut. Seperti program padat karya yang khusus menampung tenaga kerja ter-PHK. Kemudian pemberdayaan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).  "Misalnya bata yang dibuat oleh masyarakat, genteng oleh masyarakat, sehingga padat karya ini termasuk jalan dan bangunan itu bisa menampung banyak walaupun tidak digunakan cara-cara yang teknologi tapi lebih padat karya," ujar Ma'ruf usai membuka silaturahmi bisnis ke-14 Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) di Hotel Golden Tulip, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu, 23 November 2022.   Kemudian, dari bidang pendidikan, pemerintah telah menyediakan pendidikan vokasi yang diarahkan untuk berwirausaha. Lalu, pembukaan lahan masyarakat melalui perhutanan sosial supaya masyarakat dapat memiliki akses pada lahan. "Sehingga bisa yang tidak punya pekerjaan, di samping tentu usaha besar-besaran untuk mendatangkan investasi seperti yang sudah dilakukan di berbagai tempat seperti di kawasan-kawasan ekonomi khusus, investor-investor itu kita hadirkan kemudian yang bisa menyerap tenaga kerja yang banyak," jelas Wapres. Pemerintah juga terus memberikan bantuan sosial (bansos) dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. "Itu bagian-bagian daripada untuk menanggulangi berbagai tenaga kerja yang kena PHK atau yang belum punya lapangan kerja," jelasnya. Seperti diketahui perusahaan digital berbasis teknologi ternama, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mengumumkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 1.300 karyawannya. Kemudian, per 18 November 2022, Ruangguru mengumumkan PHK kepada ratusan karyawannya karena beberapa alasan. Di antaranya kondisi global ekonomi hingga kesalahan strategi dalam rekrutmen saat pandemi.