Jakarta: Elektabilitas Presiden Joko Widodo hingga saat ini masih tinggi. Posisi Jokowi belum terkejar oleh lawan politiknya Prabowo Subianto. Hasil riset Lembaga Media Survei Nasional (Median) elektabilitas Jokowi moncer di angka 35, 7 persen.
"Sementara Prabowo Subianto 22, 6 persen," kata Direktur Riset Median Sudarto saat merilis hasil surveinya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin, 23 Juli 2018.
Posisi ketiga ada nama mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan tingkat elektabilitas 6,8 persen. Disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 5,2 persen.
"Lalu Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB) 4,7 persen," ujarnya.
Menurut Sudarto, kendati masih teratas, elektabilitas Joko Widdo terpantau mengalami tren penurunan pada Juli ini. Median memantau tren elektabilitas Jokowi menurun 0,5 persen ketimbang survei sebelumnya yang dilakukan pada Maret-April.
Median juga membaca elektabilitas Jokowi unggul dari Prabowo di kalangan yang berpendidikan rendah. Namun, elektabilitas Jokowi kalah dari Prabowo pada kalangan berpendidikan tinggi.
Baca: Prabowo Tetap Lawan Terkuat bagi Jokowi
Median memerinci, elektabilitas Jokowi di kalangan pemilih yang tidak tamat SD sebesar 41,2 persen, sementara Prabowo 19.0 persen.
Kemudian, elektabilitas Jokowi di kalangan pemilih tamatan SD sebesar 40,7 persen, Prabowo, 19,7 persen. Lalu di kalangan pemilih tamatan SMP, Jokowi 33,0 persen, Prabowo 24,6 persen.
Selanjutnya, elektabilitas Jokowi hanya 26 persen di kalangan pemilih tamatan SMU sederajat. Sementara Prabowo, 27,9 persen. Lali di kalangan pemilih tamatan perguruan tinggi, Jokowi mendapat 20,3 persen, Prabowo 34,4 persen.
Median juga membaca elektabilitas Jokowi masih rendah di kalangan pemilih usia produktif. Sudarto memerinci, elektabilitas Jokowi pada usia produktif berkisar 29,4 sampai 34,8 persen. Meski rendah, Jokowi masih unggul dari Prabowo. Elektabilitas Ketua Umum Gerindra itu di kalangan pemilih usia produktif berkisar 24,8 hingga 25,7 persen.
Survei Median dilakukan pada 6-15 Juli 2018. Survei ini mengambil 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sampel dipilih dengan metode Multistage Random Sampling dan proporsional atas provinsi dan gender. Margin of error survei ini ada di angka 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/4baoZnBK" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Elektabilitas Presiden Joko Widodo hingga saat ini masih tinggi. Posisi Jokowi belum terkejar oleh lawan politiknya Prabowo Subianto. Hasil riset Lembaga Media Survei Nasional (Median) elektabilitas Jokowi moncer di angka 35, 7 persen.
"Sementara Prabowo Subianto 22, 6 persen," kata Direktur Riset Median Sudarto saat merilis hasil surveinya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin, 23 Juli 2018.
Posisi ketiga ada nama mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan tingkat elektabilitas 6,8 persen. Disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 5,2 persen.
"Lalu Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB) 4,7 persen," ujarnya.
Menurut Sudarto, kendati masih teratas, elektabilitas Joko Widdo terpantau mengalami tren penurunan pada Juli ini. Median memantau tren elektabilitas Jokowi menurun 0,5 persen ketimbang survei sebelumnya yang dilakukan pada Maret-April.
Median juga membaca elektabilitas Jokowi unggul dari Prabowo di kalangan yang berpendidikan rendah. Namun, elektabilitas Jokowi kalah dari Prabowo pada kalangan berpendidikan tinggi.
Baca: Prabowo Tetap Lawan Terkuat bagi Jokowi
Median memerinci, elektabilitas Jokowi di kalangan pemilih yang tidak tamat SD sebesar 41,2 persen, sementara Prabowo 19.0 persen.
Kemudian, elektabilitas Jokowi di kalangan pemilih tamatan SD sebesar 40,7 persen, Prabowo, 19,7 persen. Lalu di kalangan pemilih tamatan SMP, Jokowi 33,0 persen, Prabowo 24,6 persen.
Selanjutnya, elektabilitas Jokowi hanya 26 persen di kalangan pemilih tamatan SMU sederajat. Sementara Prabowo, 27,9 persen. Lali di kalangan pemilih tamatan perguruan tinggi, Jokowi mendapat 20,3 persen, Prabowo 34,4 persen.
Median juga membaca elektabilitas Jokowi masih rendah di kalangan pemilih usia produktif. Sudarto memerinci, elektabilitas Jokowi pada usia produktif berkisar 29,4 sampai 34,8 persen. Meski rendah, Jokowi masih unggul dari Prabowo. Elektabilitas Ketua Umum Gerindra itu di kalangan pemilih usia produktif berkisar 24,8 hingga 25,7 persen.
Survei Median dilakukan pada 6-15 Juli 2018. Survei ini mengambil 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sampel dipilih dengan metode Multistage Random Sampling dan proporsional atas provinsi dan gender. Margin of error survei ini ada di angka 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)