Jakarta: Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dimbau tidak asal mengkritik dan menuding tanpa dilengkapi data yang konkret. Selaku wakil rakyat, ucapan Fahri dapat menjadi fitnah yang mencoreng DPR yang saat ini tingkat kepercayaannya sedang menurun di mata rakyat.
Hal itu diungkapkan juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bidang kepemudaan Dedek Prayudi yang mengkritisi pernyataan Fahri yang menyebut proyek pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah adalah balas jasa politik.
"Kami mengecam tuduhan yang dilontarkan seorang wakil ketua DPR yang gagal membawa DPR menjadi lembaga yang dipercaya rakyat," kata Dedek dalam keterangan tertulisnya, Senin, 25 Juni 2018.
Dedek mengatakan, Fahri terkesan sedang membangun opini Presiden Jokowi didukung oleh cukong. "Dengan main belakang dan sebagai gantinya mereka (cukong) akan mendapatkan proyek APBN. Itu jahat sekali," terang Dedek.
Baca: Fahri: Pak Jokowi Paling Banyak Memproyekan UU
Dedek menyarankan Fahri menggunakan wewenangnya di DPR membahas gagasan agar ditindaklanjuti dengan konkret.
"Jangan menyerang Pak Jokowi dengan fitnah jahat yang dibungkus oleh gagasan political financing. Beliau itu pimpinan DPR, seharusnya membuka diskursus dengan kewenangan beliau di DPR, bukan menuduh tidak keruan," ujarnya.
Namun Uki mendukung diskursus publik mengenai mekanisme keuangan kandidat politik yang digagas Fahri Hamzah.
"Akan tetapi, kami tidak sedang menyerang gagasan beliau tentang aturan political financing yang sehat dan adil. Kami sangat menghargai itu. Kami rasa gagasan itu memang patut dikaji lebih dalam lagi melibatkan seluruh stakeholder," tutup Uki.
Jakarta: Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dimbau tidak asal mengkritik dan menuding tanpa dilengkapi data yang konkret. Selaku wakil rakyat, ucapan Fahri dapat menjadi fitnah yang mencoreng DPR yang saat ini tingkat kepercayaannya sedang menurun di mata rakyat.
Hal itu diungkapkan juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bidang kepemudaan Dedek Prayudi yang mengkritisi pernyataan Fahri yang menyebut proyek pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah adalah balas jasa politik.
"Kami mengecam tuduhan yang dilontarkan seorang wakil ketua DPR yang gagal membawa DPR menjadi lembaga yang dipercaya rakyat," kata Dedek dalam keterangan tertulisnya, Senin, 25 Juni 2018.
Dedek mengatakan, Fahri terkesan sedang membangun opini Presiden Jokowi didukung oleh cukong. "Dengan main belakang dan sebagai gantinya mereka (cukong) akan mendapatkan proyek APBN. Itu jahat sekali," terang Dedek.
Baca: Fahri: Pak Jokowi Paling Banyak Memproyekan UU
Dedek menyarankan Fahri menggunakan wewenangnya di DPR membahas gagasan agar ditindaklanjuti dengan konkret.
"Jangan menyerang Pak Jokowi dengan fitnah jahat yang dibungkus oleh gagasan political financing. Beliau itu pimpinan DPR, seharusnya membuka diskursus dengan kewenangan beliau di DPR, bukan menuduh tidak keruan," ujarnya.
Namun Uki mendukung diskursus publik mengenai mekanisme keuangan kandidat politik yang digagas Fahri Hamzah.
"Akan tetapi, kami tidak sedang menyerang gagasan beliau tentang aturan political financing yang sehat dan adil. Kami sangat menghargai itu. Kami rasa gagasan itu memang patut dikaji lebih dalam lagi melibatkan seluruh stakeholder," tutup Uki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
