Jakarta: Istri aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati, menyebut peretasan Bjorka terkait dalang pembunuhan suaminya 18 tahun lalu sebagai pesan penting. Menurut dia, ini mengindikasikan masyarakat masih berharap agar kasus tersebut bisa dibongkar.
"Dengan adanya bocoran yang sedang ramai hari ini menurut saya justru sebetulnya ini pesan penting, orang masih terus kok bertanya tentang kasus Munir," kata Suci secara daring dalam konferensi pers yang digelar Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Jakarta, Selasa, 13 September 2022.
Suci menyebut pembunuh suaminya masih menjadi misteri yang belum terjawab. Ia menilai pemerintah belum maksimal membongkar kasus tersebut. Dalih pemerintah, dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) hilang.
Menurut dia, pembentukan tim ad hoc penyelidikan dugaan pelanggaran HAM berat terkait pembunuhan Munir oleh Komnas HAM dinilai sangat penting bagi Suci. "Untuk next siapa sebenarnya dalang pembunuhan Munir," kata Suci.
Hal senada disampaikan Ketua Badan Pengurus Centra Initiative Al Araf. Menurut dia, peretasan Bjorka mempertegas pengungkapan kasus Munir menjadi kepentingan publik.
"Publik masih melihat bahwa penyelesaian kasus Munir belum selesai," ujarnya.
Dia meminta Komnas HAM menyelidiki dugaan pelanggaran HAM berat pembunuhan Munir secara kontiyu dan konsisten. Ia berharap pergantian komisioner Komnas HAM baru pada November 2022 tidak mengganggu proses projustitia.
Dalam aksi peretasannya, Bjorka mengungkap orang di balik pembunuhan Munir adalah mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Muchdi Purwopranjono alias Muchdi Pr. Namun, Bjorka juga mengingatkan peran AM Hendropriyono dan Megawati Soekarnoputri yang masing-masing menjabat sebagai Kepala BIN dan Presiden saat itu.
"Tidak mungkin seorang Deputi bisa bekerja sendirian," ujar Bjorka.
Munir dibunuh dengan cara diracun arsenic. Peristiwa terjadi dalam pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta-Amsterdam pada 7 September 2004.
Jakarta: Istri aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati, menyebut peretasan
Bjorka terkait dalang pembunuhan suaminya 18 tahun lalu sebagai pesan penting. Menurut dia, ini mengindikasikan masyarakat masih berharap agar kasus tersebut bisa dibongkar.
"Dengan adanya bocoran yang sedang ramai hari ini menurut saya justru sebetulnya ini pesan penting, orang masih terus kok bertanya tentang kasus
Munir," kata Suci secara daring dalam konferensi pers yang digelar Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Jakarta, Selasa, 13 September 2022.
Suci menyebut pembunuh suaminya masih menjadi misteri yang belum terjawab. Ia menilai pemerintah belum maksimal membongkar kasus tersebut. Dalih pemerintah, dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) hilang.
Menurut dia, pembentukan tim ad hoc penyelidikan dugaan pelanggaran HAM berat terkait pembunuhan Munir oleh Komnas HAM dinilai sangat penting bagi Suci. "Untuk
next siapa sebenarnya dalang pembunuhan Munir," kata Suci.
Hal senada disampaikan Ketua Badan Pengurus Centra Initiative Al Araf. Menurut dia, peretasan Bjorka mempertegas pengungkapan kasus Munir menjadi kepentingan publik.
"Publik masih melihat bahwa penyelesaian kasus Munir belum selesai," ujarnya.
Dia meminta Komnas HAM menyelidiki dugaan pelanggaran HAM berat pembunuhan Munir secara kontiyu dan konsisten. Ia berharap pergantian komisioner Komnas HAM baru pada November 2022 tidak mengganggu proses
projustitia.
Dalam aksi
peretasannya, Bjorka mengungkap orang di balik pembunuhan Munir adalah mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Muchdi Purwopranjono alias Muchdi Pr. Namun, Bjorka juga mengingatkan peran AM Hendropriyono dan Megawati Soekarnoputri yang masing-masing menjabat sebagai Kepala BIN dan Presiden saat itu.
"Tidak mungkin seorang Deputi bisa bekerja sendirian," ujar Bjorka.
Munir dibunuh dengan cara diracun arsenic. Peristiwa terjadi dalam pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta-Amsterdam pada 7 September 2004.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)