Jakarta: Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan Nawacita Jilid II Presiden Joko Widodo butuh sokongan penuh seluruh partai koalisi pendukungnya. Ia khawatir program terhambat jika Gerindra masuk pemerintahan.
"Bagaimana Pak Prabowo Subianto mengkritik habis-habisan pembangunan infrastruktur yang dinilai katanya ugal-ugalan. Sementara Pak Jokowi mengambil kebijakan infrastruktur sebagai kebijakan utama. Bagaimana kita bisa menyatukan dua gagasan yang berbeda itu dalam satu pemerintahan," kata Ace di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2019.
Bagi-bagi kekuasaaan tak menjamin pemerintahan lima tahun ke depan bisa berjalan mulus. Program Presiden Jokowi telah disusun sejak awal bersama partai koalisi pendukung.
"Kemudian diisi partai yang sejak awal memang memiliki perspektif berbeda. Bagaimana kita bisa menyatukan prespektif visi misi gagasan," jelas Ace.
Baca juga: Golkar Ragu Gerindra Bisa Sejalan
Ace menegaskan pemerintahan Jokowi ke depan harus benar-benar memiliki legitimasi dari semua parpol pendukung. Bukan sekadar bagi-bagi kursi yang dibangun atas asas kompromi dan kepentingan masing-masing partai.
Ia menjelaskan tidak mudah menyatukan partai-partai pendukung Jokowi-Ma'ruf ke dalam satu visi dan misi. Visi dan misi saat ini berdasar sumbangsih ide dan pikiran masing-masing partai pendukung yang tersusun dalam program Nawacita Jilid II.
"Ketika misalnya koalisi kubu Prabowo masih sibuk untuk memasang-masangkan siapa yang layak mendampingi Pak Prabowo waktu itu ya, kami justru perdebatannya lebih kepada perdebatan konseptual, menyusun Nawacita Jilid II," ucap dia.
Jakarta: Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan Nawacita Jilid II Presiden Joko Widodo butuh sokongan penuh seluruh partai koalisi pendukungnya. Ia khawatir program terhambat jika Gerindra masuk pemerintahan.
"Bagaimana Pak Prabowo Subianto mengkritik habis-habisan pembangunan infrastruktur yang dinilai katanya ugal-ugalan. Sementara Pak Jokowi mengambil kebijakan infrastruktur sebagai kebijakan utama. Bagaimana kita bisa menyatukan dua gagasan yang berbeda itu dalam satu pemerintahan," kata Ace di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2019.
Bagi-bagi kekuasaaan tak menjamin pemerintahan lima tahun ke depan bisa berjalan mulus. Program Presiden Jokowi telah disusun sejak awal bersama partai koalisi pendukung.
"Kemudian diisi partai yang sejak awal memang memiliki perspektif berbeda. Bagaimana kita bisa menyatukan prespektif visi misi gagasan," jelas Ace.
Baca juga:
Golkar Ragu Gerindra Bisa Sejalan
Ace menegaskan pemerintahan Jokowi ke depan harus benar-benar memiliki legitimasi dari semua parpol pendukung. Bukan sekadar bagi-bagi kursi yang dibangun atas asas kompromi dan kepentingan masing-masing partai.
Ia menjelaskan tidak mudah menyatukan partai-partai pendukung Jokowi-Ma'ruf ke dalam satu visi dan misi. Visi dan misi saat ini berdasar sumbangsih ide dan pikiran masing-masing partai pendukung yang tersusun dalam program Nawacita Jilid II.
"Ketika misalnya koalisi kubu Prabowo masih sibuk untuk memasang-masangkan siapa yang layak mendampingi Pak Prabowo waktu itu ya, kami justru perdebatannya lebih kepada perdebatan konseptual, menyusun Nawacita Jilid II," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)