Ilustrasi korona. Medcom.id
Ilustrasi korona. Medcom.id

Setahun Covid-19, Protokol Kesehatan Masih Jadi PR Pemerintah

Candra Yuri Nuralam • 01 Maret 2021 14:10
Jakarta: Pandemi covid-19 hampir genap setahun melanda Indonesia. Pemerintah diminta memperkuat penanganan wabah.
 
"Sudah banyak langkah untuk menghadapi pandemi ini, salah satu yang utama protokol kesehatan. Sejak awal diberlakukan PSBB, protokol kesehatan mutlak dilakukan," kata anggota Komisi IX Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo dalam keterangan tertulis, Senin, 1 Maret 2021.
 
Rahmad menilai pemerintah sudah baik menangani pandemi berdasarkan rekomendasi organisasi kesehatan dunia (WHO). Pelaksanaan vaksinasi di tengah pandemi juga baik.

Namun, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang belum selesai. Salah satunya, meningkatkan kesadaran masyarakat agar patuh dengan protokol kesehatan.
 
"Pelaksanaan di lapangan tidak semudah yang dibayangkan. Banyak juga yang menganggap covid-19 konspirasi, covid-19 tidak ada, covid-19 tidak berbahaya," ujar Rahmad.
 
(Baca: Kasus Menurun, Perkembangan Covid-19 Dapat Dilihat April 2021)
 
Dia meminta pemerintah menguatkan edukasi masyarakat soal covid-19. Pemerintah wajib membuat langkah-langkah yang memaksa masyarakat patuh dengan protokol kesehatan. Masyarakat tidak boleh terus menganggap remeh pandemi.
 
"Kenyataannya kita disuguhi dalam satu tahun terakhir banyak yang terkena, kemudian banyak yang berguguran," tututr dia.
 
Pemerintah juga diminta mengedukasi masyarakat soal vaksinasi covid-19. Sebab, vaksin menjadi harapan masyarakat mengakhiri pandemi.
 
"Kalau pelaksanaan vaksin sukses, saya percaya 17 Agustus kita bisa mengendalikan covid-19," tutur Rahmad.
 
Rahmad menilai edukasi dan evaluasi paling diperlukan untuk membuat Indonesia bebas dari covid-19. Setelah itu, pemerintah bisa fokus memulihkan ekonomi.
 
"Saya percaya kita akan segera recovery ekonomi. Memang butuh waktu, tapi optimisme jadi kata kunci yang harus kita garis bawahi. Ekonomi bisa pulih setelah kita benar-benar mengendalikan covid-19," ujar Rahmad.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan