Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan pembangunan Ibu Kota baru yang merangkul semua elemen bangsa. Dia tak ingin pembangunan hanya bermanfaat bagi kalangan tertentu.
"Bagaimana kita merancang jalan yang aman dan nyaman untuk pejalan kaki, pesepeda, pengendara motor dan mobil. Bagaimana kita merancang kompleks pertokoan yang tidak eksklusif untuk kelas atas saja, tapi juga bisa bercampur dengan masyarakat bawah," ujar Presiden dalam acara HUT ke-50 Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAPI), Sabtu, 17 April 2021.
Selain itu, Presiden ingin kawasan terintegrasi secara maksimal. Misalnya, membangun kantor berdekatan dengan perumahan.
Baca: Jokowi: Pembangunan Jangan Buat Masyarakat Terasing di Kampung Sendiri
"Bagaimana kita merancang sebuah kawasan yang terdiri dari perkantoran, permukiman agar tempat tinggal para pekerja tidak terlalu jauh dari tempat kerja mereka," kata dia.
Jokowi ingin Ibu Kota baru mengusung konsep kota pintar atau smart city. Sehingga, kota tersebut tak hanya menjadi rujukan kota-kota lain di Indonesia, namun juga dunia.
"Mari kita rancang ibu kota baru di Kalimantan Timur menjadi kawasan yang benar-benar smart desainnya, yang menjadi pionir, yang menjadi rujukan bagi dunia," ujar Jokowi.
Terakhir, desain kota tak seirama dengan alam di Kalimantan Timur. Misalnya, mendesain rumah yang menghadap sungai dalam rangka pemeliharaan sungai oleh warga. Tujuannya, supaya pembangunan berkontribusi memelihara lingkungan.
"Desain perencanaan wilayah dan perencanaan kota yang dirancang dengan matang akan berkontribusi besar terhadap kualitas hidup warganya, terhadap kualitas lingkungan, kegiatan ekonomi sosial dan budaya, serta terhadap citra Indonesia di mata masyarakat internasional," kata Jokowi.
Jakarta: Presiden
Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan pembangunan Ibu Kota baru yang merangkul semua elemen bangsa. Dia tak ingin pembangunan hanya bermanfaat bagi kalangan tertentu.
"Bagaimana kita merancang jalan yang aman dan nyaman untuk pejalan kaki, pesepeda, pengendara motor dan mobil. Bagaimana kita merancang kompleks pertokoan yang tidak eksklusif untuk kelas atas saja, tapi juga bisa bercampur dengan masyarakat bawah," ujar Presiden dalam acara HUT ke-50 Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAPI), Sabtu, 17 April 2021.
Selain itu, Presiden ingin kawasan terintegrasi secara maksimal. Misalnya, membangun kantor berdekatan dengan perumahan.
Baca:
Jokowi: Pembangunan Jangan Buat Masyarakat Terasing di Kampung Sendiri
"Bagaimana kita merancang sebuah kawasan yang terdiri dari perkantoran, permukiman agar tempat tinggal para pekerja tidak terlalu jauh dari tempat kerja mereka," kata dia.
Jokowi ingin
Ibu Kota baru mengusung konsep kota pintar atau
smart city. Sehingga, kota tersebut tak hanya menjadi rujukan kota-kota lain di Indonesia, namun juga dunia.
"Mari kita rancang ibu kota baru di Kalimantan Timur menjadi kawasan yang benar-benar smart desainnya, yang menjadi pionir, yang menjadi rujukan bagi dunia," ujar Jokowi.
Terakhir, desain kota tak seirama dengan alam di Kalimantan Timur. Misalnya, mendesain rumah yang menghadap sungai dalam rangka pemeliharaan sungai oleh warga. Tujuannya, supaya pembangunan berkontribusi memelihara lingkungan.
"Desain perencanaan wilayah dan perencanaan kota yang dirancang dengan matang akan berkontribusi besar terhadap kualitas hidup warganya, terhadap kualitas lingkungan, kegiatan ekonomi sosial dan budaya, serta terhadap citra Indonesia di mata masyarakat internasional," kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)