Mamuju: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menjelaskan Sulawesi Barat (Sulbar) menjadi salah satu provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi mencapai 35 persen. Angka ini harus segera ditekan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan jajaran pemerintah daerah.
"Dalam empat tahun terakhir sejak 2018 hingga 2022, secara umum angka stunting di Sulawesi Barat memang telah turun 6,6 persen. Namun, Sulawesi Barat masih termasuk salah satu provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi," ujar Wapres saat memimpin rapat koordinasi (rakor) percepatan penuruan stunting di Grand Maleo Hotel dan Convention, Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis, 23 Februari 2023.
Wapres menyebut dari sisi ketahanan pangan, Sulawesi Barat kategori sangat tahan. Sehingga, masalah pangan bukan menjadi penyebab tingginya angka stunting di Sulawesi Barat.
"Tinggal bagaimana sumber pangan yang berlimpah tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi asupan gizi ibu hamil dan anak balita," terang dia.
Wapres mengaku ingin mendengarkan persoalan yang tengah dihadapi jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Sulawesi Barat dalam menangani stunting. Termasuk, langkah-langkah yang harus dan sudah dilakukan dalam menekan angka stunting.
"Ini yang tentu saya ingin mendapatkan laporannya, nanti kita cari caranya. Target kita, 2024 itu 14 persen, ini target nasional kita," jelas dia.
Terdapat 12 provinsi yang perlu difokuskan untuk percepatan penurunan stunting. Sebanyak tujuh provinsi memiliki prevalensi stunting tertinggi, yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumatra Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. Sedangkan, lima provinsi dengan jumlah kasus terbesar, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Utara, dan Banten.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Mamuju: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menjelaskan
Sulawesi Barat (Sulbar) menjadi salah satu provinsi dengan prevalensi
stunting tertinggi mencapai 35 persen. Angka ini harus segera ditekan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan jajaran
pemerintah daerah.
"Dalam empat tahun terakhir sejak 2018 hingga 2022, secara umum angka stunting di Sulawesi Barat memang telah turun 6,6 persen. Namun, Sulawesi Barat masih termasuk salah satu provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi," ujar Wapres saat memimpin rapat koordinasi (rakor) percepatan penuruan stunting di Grand Maleo Hotel dan Convention, Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis, 23 Februari 2023.
Wapres menyebut dari sisi ketahanan pangan, Sulawesi Barat kategori sangat tahan. Sehingga, masalah pangan bukan menjadi penyebab tingginya angka stunting di Sulawesi Barat.
"Tinggal bagaimana sumber pangan yang berlimpah tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi asupan gizi ibu hamil dan anak balita," terang dia.
Wapres mengaku ingin mendengarkan persoalan yang tengah dihadapi jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Sulawesi Barat dalam menangani stunting. Termasuk, langkah-langkah yang harus dan sudah dilakukan dalam menekan angka stunting.
"Ini yang tentu saya ingin mendapatkan laporannya, nanti kita cari caranya. Target kita, 2024 itu 14 persen, ini target nasional kita," jelas dia.
Terdapat 12 provinsi yang perlu difokuskan untuk percepatan penurunan stunting. Sebanyak tujuh provinsi memiliki prevalensi stunting tertinggi, yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumatra Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. Sedangkan, lima provinsi dengan jumlah kasus terbesar, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Utara, dan Banten.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)