"Namun yang terpenting, Iran siap melakukan transfer teknologi nano-nya ke Indonesia,” kata Gobel melalui keterangan tertulis, Minggu, 8 Mei 2002.
Menurut Gobel, teknologi nano yang dikembangkan Iran memiliki keunggulan kompetitif di aspek kualitatif. Kemudian, memiliki keunggulan dalam hal harga yang lebih murah dibandingkan dengan teknologi serupa dari negara-negara lain.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Iran Puji Indonesia Bertahan Pada Kesepakatan Nuklir JCPOA
Dia mengatakan teknologi ini bakal menjadi salah satu faktor penting persaingan antarbangsa. Sebab, dapat meningkatkan kualitas hidup manusia, termasuk bagi lingkungan hidup dan memberikan keuntungan ekonomi.
"Karena itu, semua negara berlomba menguasai teknologi nano. Jadi, Indonesia harus masuk di teknologi nano ini. Teknologi nano akan menjadi game changer di masa depan,” kata dia.
Gobel menilai pengembangan teknologi nano merupakan inovasi yang dibutuhkan. Sehingga, ada lompatan meraih kemajuan.
Sekretaris Jenderal Dewan Inovasi Teknologi Nano Iran (INIC Saeed Sarkar mengatakan Tiongkok, Korea Selatan, Rusia, Jerman, dan Australia telah memanfaatkan teknologi nano Iran.
Menurut dia, Indonesia memiliki potensi dan kemampuan mengembangkan teknologi serupa. Saeed menaksir Indonesia butuh waktu 10 tahun.
"Kami siap kirim dosen-dosen kami untuk mengajar di universitas-universitas di Indonesia. Kami juga siap membangun laboratorium-laboratorium di Indonesia,” katanya.
Saeed mengatakan, Iran siap melakukan riset bersama dan melakukan transfer teknologi. Iran menunggu lampu hijau dari pemerintah Indonesia.