medcom.id, Jakarta: Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Dave Laksono khawatir Partai Golkar berubah menjadi ormas. Menurut dia, hal ini dapat terjadi jika kedua kubu yang tengah berseteru tak kunjung menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas).
"Golkar berubah menjadi ormas bila semua elemen yang sudah ada, yaitu kedua kubu tidak mau merembuk mengadakan Munas untuk menentukan masa depan Partai Golkar," kata Dave di Aula Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta, Minggu (8/11/2015).
Dave mengatakan hanya ada satu cara untuk menyelesaikan konflik tak berkesudahan di tubuh partai, dengan menggelar Musyawarah Nasional (Munas). Namun, sebelum Munas digelar, kedua kubu yang bertikai harus berdamai dahulu.
"Solusi satu-satunya malalui Munas yang demokratis. Munas yang sesuai Anggaran Dasar," kata Dave.
Adapun dasar pelaksanaan Munas mengacu pada putusan Mahkamah Partai Golkar (MPG) yang menyatakan Munas digelar selambat-lambatnya pada Oktober 2016. Kedua, mengacu pada hasil munas Riau 2009 yang menyatakan Munas digelar tahun ini.
"Dari pada nunggu sampai Oktober 2016, nunggu 10 bulan lagi dari hari ini, sebaiknya sekarang saja dilaksanakan. Persiapan Munas itu mudah, agendanya cuma satu, pemilihan ketua umum," jelas dia.
"Begitu terpilih kepengurusan baru, semua masalah selesai. Seluruh gugat-gugatan di pengadilan akan rontok dengan sendirinya, dan Kemhumham bisa mengeluarkan SK baru," pungkas Dave.
medcom.id, Jakarta: Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Dave Laksono khawatir Partai Golkar berubah menjadi ormas. Menurut dia, hal ini dapat terjadi jika kedua kubu yang tengah berseteru tak kunjung menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas).
"Golkar berubah menjadi ormas bila semua elemen yang sudah ada, yaitu kedua kubu tidak mau merembuk mengadakan Munas untuk menentukan masa depan Partai Golkar," kata Dave di Aula Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta, Minggu (8/11/2015).
Dave mengatakan hanya ada satu cara untuk menyelesaikan konflik tak berkesudahan di tubuh partai, dengan menggelar Musyawarah Nasional (Munas). Namun, sebelum Munas digelar, kedua kubu yang bertikai harus berdamai dahulu.
"Solusi satu-satunya malalui Munas yang demokratis. Munas yang sesuai Anggaran Dasar," kata Dave.
Adapun dasar pelaksanaan Munas mengacu pada putusan Mahkamah Partai Golkar (MPG) yang menyatakan Munas digelar selambat-lambatnya pada Oktober 2016. Kedua, mengacu pada hasil munas Riau 2009 yang menyatakan Munas digelar tahun ini.
"Dari pada nunggu sampai Oktober 2016, nunggu 10 bulan lagi dari hari ini, sebaiknya sekarang saja dilaksanakan. Persiapan Munas itu mudah, agendanya cuma satu, pemilihan ketua umum," jelas dia.
"Begitu terpilih kepengurusan baru, semua masalah selesai. Seluruh gugat-gugatan di pengadilan akan rontok dengan sendirinya, dan Kemhumham bisa mengeluarkan SK baru," pungkas Dave.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)