medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi IX Anang Hermansyah mengaku lebih menikmati karier menjadi anggota dewan dibanding seniman. Menurut dia, menjadi legislator memiliki kelebihan.
Sebelum bekerja di Gedung Parlemen, Anang merupakan musisi ternama. Pada Pemilu Legislatif 2014, ia akhirnya terpilih menjadi wakil rakyat.
"Enakan di DPR. Alasannya, saya bisa ketemu pejabat langsung, ketemu orang perindustrian, dan bisa mengubah nasib seniman," ungkap Anang dalam sebuah diskusi di Crowne Hotel Plaza, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Ia mengatakan, meski jam kerjanya tidak lagi sama seperti saat meniti karier sebagai musisi, namun ia tetap menikmati anggota dewan. Dia paham, ini merupakan kewajiban.
"Berubah jam kerjanya. Kita harus serius. Saya lihat, pemaknaan sumpah jabatan itu jadi penting, mau dicibir apa tidak, karena kita punya tujuan," ungkap dia.
Masuk ke parlemen, kata dia, bisa mengubah kebijakan yang pro seniman. Apalagi, Anang juga salah satu anggota dewan yang memberi perhatian khusus soal pembajakan karya seni.
Ia menceritakan, saat enam bulan pertama menjadi anggota dewan, ia bisa menjelaskan masalah pembajakan yang mengkhawatirkan ke Presiden Joko Widodo. Menyambut baik, Presiden pun akhirnya bergerak mengatasi pembajakan.
Selain itu, Anang juga masih berharap jika pendidikan seni di sekolah formal digalakkan. Menurut dia, seni, khususnya musik dapat membuat harmoni kehidupan politik.
"Saya ingin, pendidikan seni tidak hanya sekadar ekstrakurikuler. Seni itu penting. Seni musik misalnya, musik isinya irama, harmoni. Tujuan politik itu mencari harmoni," ucap dia.
Anang pun mengajak seniman lain untuk masuk ke ranah perpolitikan. "Jadi, yg saya harapkan, seniman jangan alergi terhadap politik. Kalau alergi, ya susah," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi IX Anang Hermansyah mengaku lebih menikmati karier menjadi anggota dewan dibanding seniman. Menurut dia, menjadi legislator memiliki kelebihan.
Sebelum bekerja di Gedung Parlemen, Anang merupakan musisi ternama. Pada Pemilu Legislatif 2014, ia akhirnya terpilih menjadi wakil rakyat.
"Enakan di DPR. Alasannya, saya bisa ketemu pejabat langsung, ketemu orang perindustrian, dan bisa mengubah nasib seniman," ungkap Anang dalam sebuah diskusi di Crowne Hotel Plaza, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Ia mengatakan, meski jam kerjanya tidak lagi sama seperti saat meniti karier sebagai musisi, namun ia tetap menikmati anggota dewan. Dia paham, ini merupakan kewajiban.
"Berubah jam kerjanya. Kita harus serius. Saya lihat, pemaknaan sumpah jabatan itu jadi penting, mau dicibir apa tidak, karena kita punya tujuan," ungkap dia.
Masuk ke parlemen, kata dia, bisa mengubah kebijakan yang pro seniman. Apalagi, Anang juga salah satu anggota dewan yang memberi perhatian khusus soal pembajakan karya seni.
Ia menceritakan, saat enam bulan pertama menjadi anggota dewan, ia bisa menjelaskan masalah pembajakan yang mengkhawatirkan ke Presiden Joko Widodo. Menyambut baik, Presiden pun akhirnya bergerak mengatasi pembajakan.
Selain itu, Anang juga masih berharap jika pendidikan seni di sekolah formal digalakkan. Menurut dia, seni, khususnya musik dapat membuat harmoni kehidupan politik.
"Saya ingin, pendidikan seni tidak hanya sekadar ekstrakurikuler. Seni itu penting. Seni musik misalnya, musik isinya irama, harmoni. Tujuan politik itu mencari harmoni," ucap dia.
Anang pun mengajak seniman lain untuk masuk ke ranah perpolitikan. "Jadi, yg saya harapkan, seniman jangan alergi terhadap politik. Kalau alergi, ya susah," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)