Jakarta: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dibangun atas landasan keterikatan. Berbeda suku dan agama membuat Tanah Air memiliki potensi besar terjadinya konflik.
"Karena itu kita harus merawat negara ini, salah satunya melalui penguatan dengan ukhuwah islamiah dan ukhuwah wathaniyah yaitu prinsip saudara Islam dan saudara sesama bangsa," ujar Ma'ruf dalam Zikir Akbar Hari Bakti Adhyaksa ke-58 di Lapangan Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Juli 2018.
Indonesia kini juga sedang menghadapi goncangan ekonomi global. Maka itu, ia meminta pemimpin Indonesia menjaga kebangsaan dengan melakukan manajemen konflik yang baik.
"Isu-isu konflik kebangsaan kalau kita enggak bisa mengelolanya, maka berpotensi terjadinya perpecahan," ungkap Ma'ruf.
Melalui zikir akbar, Ma'ruf berharap pertolongan Allah mampu menyelamatkan bangsa Indonesia dari konflik. Sebab mengatasi permasalahan bangsa tak hanya dilakukan dengan usaha dan upaya pemerintah, tapi juga bisa dilakukan melalui usaha batiniah.
"Oleh karena itu di samping usaha-usaha lahiriah yang terus kita usahakan, kita usaha juga melalui upaya batiniah melalui istgiasah memohon rahmat, inayah, dan berkat Allah SWT," pungkas Ma'ruf.
Zikir akbar yang digelar di Lapangan Kejaksaan Agung dihadiri sekitar 12 ribu peserta. Zikir akbar sekaligus merayakan hari bakti Adhyaksa ke-58.
Jakarta: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dibangun atas landasan keterikatan. Berbeda suku dan agama membuat Tanah Air memiliki potensi besar terjadinya konflik.
"Karena itu kita harus merawat negara ini, salah satunya melalui penguatan dengan ukhuwah islamiah dan ukhuwah wathaniyah yaitu prinsip saudara Islam dan saudara sesama bangsa," ujar Ma'ruf dalam Zikir Akbar Hari Bakti Adhyaksa ke-58 di Lapangan Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Juli 2018.
Indonesia kini juga sedang menghadapi goncangan ekonomi global. Maka itu, ia meminta pemimpin Indonesia menjaga kebangsaan dengan melakukan manajemen konflik yang baik.
"Isu-isu konflik kebangsaan kalau kita enggak bisa mengelolanya, maka berpotensi terjadinya perpecahan," ungkap Ma'ruf.
Melalui zikir akbar, Ma'ruf berharap pertolongan Allah mampu menyelamatkan bangsa Indonesia dari konflik. Sebab mengatasi permasalahan bangsa tak hanya dilakukan dengan usaha dan upaya pemerintah, tapi juga bisa dilakukan melalui usaha batiniah.
"Oleh karena itu di samping usaha-usaha lahiriah yang terus kita usahakan, kita usaha juga melalui upaya batiniah melalui istgiasah memohon rahmat, inayah, dan berkat Allah SWT," pungkas Ma'ruf.
Zikir akbar yang digelar di Lapangan Kejaksaan Agung dihadiri sekitar 12 ribu peserta. Zikir akbar sekaligus merayakan hari bakti Adhyaksa ke-58.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)